Minggu, 24/11/2024 08:03 WIB

Keberadaan Guru Kesenian Masih Minim

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengundang seniman lokal

Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid

Jakarta – Jumlah guru kesenian di jenjang pendidikan dasar dan menengah masih minim. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengundang seniman lokal untuk melakukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge) di sekolah terdekat, lewat Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid mengatakan, GSMS tak hanya untuk menutupi kekurangan guru kesenian. Lebih dari itu, program ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi secara langsung dengan para pegiat seni.

“Jadi anak-anak diberi kesempatan berinteraksi langsung dengan seniman, dan seniman juga tahu bagaimana dengan efektif membagi apa yang mereka ketahui,” kata Hilmar di Jakarta pada Kamis (27/8) malam.

Mendatangkan seniman ke sekolah juga bukan untuk menjadikan anak-anak mengikuti jejak para senimal. Hilmar menjelaskan, melalui seni yang diajarkan, maka dapat membantu siswa mengekspresikan dirinya dengan bahasa seni, yang menjadi bagian dari penguatan pendidikan karakter (PPK).

“Biasanya kan kognitif, nah ini yang diasah dari segi rasa. Jadi afeksinya yang disentuh,” terangnya.

Sementara Direktur Kesenian Kemdikbud Restu Gunawan menyebut program GSMS akan menyasar 28 provinsi dan 1.320 sekolah di Indonesia. Dengan total 27 pertemuan atau empat bulan, siswa dapat melakukan tatap muka dua jam setiap pertemuan.

“Materinya beda-beda. Ada yang suka teater, musik, dan lain sebagainya,” tutur Restu.

Meski membuka pintu lebar-lebar bagi seniman untuk berkecimpung di dunia pendidikan, Restu menggarisbawahi, tak semua seni dan seniman bisa mendaftarkan diri. Sebab setiap sekolah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung minat siswa.

“Dan senimannya pun harus diakui oleh grupnya, lingkungannya, dan komunitasnya. Memang tidak harus lulusan sekolah yang unggul, tapi memiliki kemampuan untuk mengajar. Maka itu harus punya rencana pengajarannya,” tandasnya.

KEYWORD :

Pendidikan Kesenian Seniman Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :