Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Presiden Iran, Hasan Rouhani
Washington - Awal bulan depan pemerintah Amerika Serikat (AS) disebut akan membom fasilitas nuklir Iran. Dikabarkan Australia akan membantu Paman Sam. Demikian disampaikan toko senior di pemeritahn Trunbull kepada ABC, Jumat (27/7).
Kabar itu menyusl perang kata-kata Presiden AS, Donald Trump dan mitranya Iran Hassan Rouhani.
ABC menyebutkan, fasilitas pertahanan Australia kemungkinan akan memainkan peran dalam mengidentifikasi target di Iran, seperti juga badan-badan intelijen Inggris.
Tetapi sumber itu menekankan perbedaan besar antara memberikan data intelijen akurat dan analisis mengenai fasilitas Iran dengan keterlibatan dalam proses penyerangan.
"Membantu membangun informasi yang tepat sangat berbeda dengan berpartisipasi dalam serangan." kata sumber tersebut.
"Memberikan data intelijen dan pemahaman tentang apa yang terjadi di lapangan sehingga Pemerintah dan sekutu sepenuhnya diberitahu untuk membuat keputusan berbeda dengan penargetan aktif."
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan pada Jumat (27/7), bahwa ia tidak punya alasan untuk percaya AS sedang mempersiapkan konfrontasi militer.
"Pandangam Presiden Trump sudah sangat jelas ke seluruh dunia, tetapi cerita ini belum mendapat manfaat dari konsultasi dengan saya, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan atau Kepala Pasukan Pertahanan," katanya.
Fasilitas pertahanan bersama Pine Gap yang paling rahasia di Northern Territory dianggap penting di antara apa yang disebut mitra intelijen "Mata Lima": AS, Inggris, Australia, Kanada dan Selandia Baru, dalam peran mengarahkan satelit mata-mata Amerika.
Para analis dari Organisasi bernama Australian Geospatial-Intelligence Organisation yang tidak banyak diketahui keberadaannya juga diperkirakan akan memainkan peranan.
Kanada kemungkinan tidak akan memainkan peran dalam aksi militer apa pun di Iran, begitu pula dengan mitra keamanan Mata Lima terkecil Selandia Baru, kata sumber tersebut.
Iran adalah menandatangj perjanjian internasional seperti Perjanjian Non-Proliferasi dan saat ini tidak diketahui memiliki senjata pemusnah massal, tetapi Rouhani baru-baru ini membanggakan industri nuklir negaranya maju dengan cepat.
Bulan lalu, kepala nuklir Iran membuka fasilitas pengayaan nuklir baru yang katanya akan mematuhi kesepakatan nuklir yang ditandatangani Teheran dengan kekuatan dunia pada 2015.
KEYWORD :Australia Amerika Serikat Iran nuklir