Jurnalis Jepang yang tertangkap kelompok jihadis (Foto: AFP)
Damaskus - Kelompok jihadis merilis video dari seorang jurnalis Jepang dan pria Italia yang ditawan di Suriah. Dalam video tersebut, keduanya meminta agar segera dibebaskan.
Dilansir dari AFP pada Rabu (1/8), kedua pria itu yakni wartawan freelance Jepang Jumpei Yasuda dan warga Italia Alessandro Sandrini muncul dalam dua video terpisah.
Dari rilis SITE, kelompok pemantau yang berbasis di Amerika Serikat, belum ada informasi grup mana yang bertanggung jawab atas video tersebut.
Proses Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Bermasalah, KPK: Kapal Tak Sesuai Spesifikasi
Berdasarkan video yang beredar, kedua pria itu diperlihatkan sedang berlutut di depan tembok mengenakan rompi berwarna oranye. Sementara orang-orang bersenjata bertopeng hitam berdiri di belakang mereka.
Jumpei diduga telah diculik oleh Front Al-Nusra, mantan afiliasi Al-Qaeda, di Suriah utara pada 2015 lalu, ketika sedang bertugas.
Dia mengaku dirinya sebagai warga Korea di video, tetapi berbicara bahasa Jepang. Dengan tanggal rekaman pada 25 Juli, dia menyebut dalam situasi yang buruk dan meminta bantuan.
Sementara Sandrini memberikan tanggal yang berbeda, 19 Juli, dan mengatakan bahwa itu adalah permintaan terakhirnya kepada pemerintah Italia.
Sandera Italia diculik di Turki pada Oktober 2016 sebelum dibawa ke Suriah, menurut laporan di media Italia. Dia diyakini berasal dari Brescia dan dikatakan berusia sekitar 32 tahun.
KEYWORD :Jihadis Jurnalis ISIS