Wakil Presiden AS Mike Pence (Foto: Reuters)
Pyongyang - 65 tahun setelah Perang Korea berakhir, sisa-sisa lusinan tentara Amerika Serikat yang tewas dalam konflik brutal tersebut akhirnya pulang. Pada Rabu (1/8) kemarin, peti jenazah yang membawa 55 set jenazah itu dibungkus dengan bendera biru-putih PBB.
Pemulangan tersebut kemarin menandai langkah penting, setelah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan puncak, di mana Kim setuju untuk mengirim pulang korban perang.
Dilansir dari AFP, Trump memuji Kim karena menepati janji, sementara Wakil Presiden Mike Pence bertemu keluarga korban ketika mayat itu tiba kembali di AS pada upacara di Hawaii.
Diketahui, lebih dari 35.000 orang Amerika tewas di semenanjung Korea selama perang 1950-1953, dengan 7.700 tentara AS masih dinyatakan hilang, dan sebagian besar di Korea Utara.
"Beberapa orang menyebut Perang Korea sebagai perang yang terlupakan. Tapi hari ini, kami membuktikan bahwa pahlawan ini tidak pernah dilupakan. Hari ini anak-anak kami pulang ke rumah," kata Pence.
"Ayahku, letnan Ed Pence bertempur dalam pertempuran di Perang Korea. Dia kembali dengan medali di dadanya. Tapi ayahku, 30 tahun lalu, selalu mengatakan kepada kami pahlawan sebenarnya ... adalah orang-orang yang tidak bisa pulang, "kata wakil presiden AS.
John Byrd, direktur analisis ilmiah di Defense POW / MIA Accounting Agency (DPAA), yang memiliki laboratorium besar di Pearl Harbor, mengatakan temuan awal menunjukkan sisa-sisa kemungkinan orang Amerika.
Amerika Serikat Korea Utara