Militer Israel menembakkan gas air mata ke warga Palestina di Jalur Gaza (REUTERS/Amir Cohen)
Tel Aviv – Israel kembali memberlakukan blokade pengiriman bahan bakar ke Gaza pada Kamis (2/8) siang, menyusul insiden layang-layang yang meledak di perbatasan. Kebijakan ini menandakan gencatan senjata akan berakhir dalam waktu dekat.
Dilansir dari AFP, pada Rabu (1/8) kemarin telah terjadi pembakaran di dekat perbatasan. Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyebut, penyeberangan Kerem Shalom Israel dan Gaza kemungkinan akan ditutup untuk pengiriman bahan bakar, sampai waktu yang tak ditentukan.
"Keputusan itu dibuat mengingat teror dengan bom Molotov dan bentrokan di pagar perbatasan," kata Lieberman, mengacu pada bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza antara tentara dan demonstran Palestina.
Bulan lalu, Israel juga menerapkan larangan pengiriman bahan bakar. Namun PBB memperingatkan bahwa pasokan bahan bakar darurat di Gaza mulai menipis, dan kelangkaan itu mulai memengaruhi rumah sakit dan sanitasi air.
Wilayah basis Hamas pun menderita kekurangan listrik, dan akhirnya bergantung pada generator bertenaga bahan bakar selama pemadaman yang berlangsung beberapa jam.
Israel menyetop pengiriman pada 9 Juli sebagai tanggapan atas bom, dan ketegangan perbatasan. Walhasil, pengiriman bahan bakar sempat diblokade pada 17 Juli.
Seminggu kemudian, larangan itu dicabut oleh Israel. Dan pengiriman makanan dan obat-obatan ke Gaza kembali berlanjut.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Palestina Israel