Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un (Foto: Getty Images/AFP)
Singapura – Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho memperingatkan Amerika Serikat, terkait desakan denuklirisasi yang frekuensinya semakin intens dalam beberapa waktu terakhir.
Ri menegaskan negaranya akan berkomitmen pada kesepakatan yang diteken bersama AS pada awal Juni lalu di Singapura. Namun desakan yang dilakukan AS dinilai akan merusak komitmen tersebut.
“DPRK (Korut, Red) tetap berpegang teguh pada komitmen untuk mengimplementasikan Pakta Bersama DPRK-AS,” kata Ri saat menghadiri Forum Menteri Luar Negeri di Singapura, pada Sabtu (4/8).
“Yang mengkhawatirkan justru sikap tergesa-gesa yang dilakukan AS, dan cenderung kembali ke gaya lama. Hal ini jauh dari dari niat pemimpinnya,” tegas Ri.
Dalam pernyataannya, Ri implementasi denuklirisasi Korut sedang berjalan. Akan tetapi sikap AS kerap kali membuat Korut berang, seperti di antaranya perpanjangan sanksi hingga melarang delegasi negara lain tidak hadir dalam ulang tahun Korut ke-70 pada September besok.
“Namun AS bukannya mengapresiasi langkah ini, malah meninggikan suaranya untuk mempertahankan sanksi terhadap DPRK,” ucap Ri.
“Selama AS tidak menunjukkan kemauan kuat untuk menghapus kekhawatiran kami, maka kami tidak akan melanjutkan (denuklirisasi),” tandasnya dilansir dari AFP.
Amerika Serikat Korea Utara Nuklir