Juru Bicara Menteri Luar Negeri Iran (Menlu Ir), Bahram Qassemi (Foto: Pars Today)
Tehran - Pemerintah Iran tidak akan bertemu dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS), negara yang melanggar kewajibannya, jika Tehran masih di bawah tekanan.
Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi pada sebuah wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Asosiasi Murid (PANA).
Ia mengatakan, AS harus menghapus sanksi dan menghentikan tekanan di negara lain. Setelah itu, baru merumuskan rencana untuk melakukan negosiasi.
"Rakyat Iran akan melawan tekanan dan akhirnya akan menaklukkan," ujar Qasemi.
Ia juga menolak kemungkinan perang antara AS dan Iran. Ia mengatakan dalam situasi dunia saat ini, tidak ada negara yang menginginkan itu terjadi. Namun meminta, Donald Trump mengubah penasihat perangnya yang memiliki sejarah panjang permusuhan terhadap Iran.
Mengacu pada pembicaraan Iran dengan Uni Eropa, ia mengatakan bahwa Tehran mengharapkan negara-negara Eropa untuk mengajukan paket proposal praktis.
Qasemi mencatat bahwa Iran menginginkan jaminan dari Eropa di bidang perbankan dan ladang minyak serta melanjutkan kerjasama antara Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Iran dan Eropa.
Di tempat lain dalam sambutannya, juru bicara itu merujuk pada negara-negara Arab tertentu untuk mediasi antara Teheran dan Riyadh, dan mengatakan bahwa Iran selalu siap untuk berunding dengan Arab Saudi.
Mengomentari kemungkinan pembukaan bagian kepentingan Iran di kedutaan Swiss di Arab Saudi, ia mengatakan bahwa ada tanda-tanda positif dalam hal ini.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memuji kemenangan pemerintah Suriah atas terorisme. Ia mengatakan, jika Suriah stabil dan bahaya terorisme akan berkurang, Iran akan menurunkan dukungan untuk tentara Suriah atau mengakhirinya .
KEYWORD :Iran Uni Eropa Amerika Serikat