korban gempa di Lombok (foto: BBC)
Jakarta - Gempa dengan kekuatan 7 Skala Ricther yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat menewaskan sekitar 82 korban jiwa, pada Minggu (05/08).
Dalam keterangan tertulisnya, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan selain korban jiwa, ratusan orang juga mengalami luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan.
Menurutnya, ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempabumi.
Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 39 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Di saat penanganan darurat dampak gempa 6,4 SR masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar.
Masyarakat panik dan berhamburan di jalan-jalan dan bangunan serta rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh. Apalagi ada peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panic dan trauma sehingga pengungsian di banyak tempat.
Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak.
Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga 5/8/2018 pukul 22.00 WIB terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Gempa bumi Lombok NTB