Sabtu, 23/11/2024 06:23 WIB

Sanksi untuk Iran Berlaku, AS Tetap Buka Peluang Negosiasi

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap membuka peluang kesepakatan nuklir baru dengan Iran.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: AP)

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap membuka peluang kesepakatan nuklir baru dengan Iran. Sementara di saat bersamaan sanksi Washington untuk Teheran baru saja dimulai kembali.

"Saya tetap terbuka untuk mencapai kesepakatan yang lebih komprehensif yang membahas berbagai macam aktivitas buruk rezim (Iran, REd), termasuk program rudal balistik dan dukungannya untuk terorisme," kata Trump pada Senin (6/8) kemarin.

Fase pertama sanksi AS terhadap Iran berlaku efektif semalam, menargetkan akses Iran ke uang kertas AS dan industri utama termasuk mobil dan karpet.

Fase kedua, yang mulai berlaku 5 November dan akan memblokir penjualan minyak Iran, karena menyebabkan lebih banyak kerusakan, meskipun beberapa negara termasuk Cina, India dan Turki telah mengindikasikan mereka tidak bersedia untuk sepenuhnya memotong pembelian energi Iran mereka.

Sebelumnya, setelah berbulan-bulan melemparkan retorika sengit, Trump secara mengejutkan menawarkan untuk bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani tanpa prasyarat.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengemukakan sulit untuk membayangkan bernegosiasi dengan pihak yangd ia nilai telah merobek kesepakatan.

Trump memperingatkan bahwa bisnis dan individu yang terus bekerja dengan Tehran berisiko konsekuensi berat.

"Kami mendesak semua negara untuk mengambil langkah-langkah untuk memperjelas bahwa rezim Iran menghadapi pilihan: mengubah perilaku mengancam, mendestabilisasi dan mengintegrasikan kembali dengan ekonomi global, atau terus menyusuri jalan isolasi ekonomi," tegasnya.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :