Sabtu, 23/11/2024 16:25 WIB

Curhatan Ojek Online Bekasi

Aplikator membuat  kebijakan sistem yang terus membuka penerimaan driver baru secara besar besaran sampai sekarang.

Salah satu lokasi mangkal ojek online di Bekasi yang kian sepi (Foto: Tunggilar Untung)

Bekasi - Fenomena ojek online alias ojol, Grab yang berkembang di Bekasi saat ini justru semakin tak jelas nasibnya. Penyebabnya setelah diberlakukannya sistem atau aturan baru dari aplikator Grab.

Aplikator membuat  kebijakan sistem yang terus membuka penerimaan driver baru secara besar besaran sampai sekarang, ditambah dengan aturan pendapatan insentif baru yang memakai sistem nominal pendapatan Argo.

Sama halnya yang dituturkan oleh Deni(Driver Grabbike Single Fighter) asal Cikarang yang biasa mangkal di stasiun Bekasi dan sekitarnya, "Wah semakin hari cari order semakin susah, melipir mutar mutar tetap saja order susah masuk. Sudah begitu Grab terus buka pendaftaran penerimaan driver baru, lengkap deh nasib driver lama."

"Rata rata driver Bekasi mengeluhkan aturan baru insentif yang makin sulit mereka dapatkan. Pada saat gacor tarikanpun, Grab sudah tidak menghargai kerja keras driver," tutut Deni.

"Kerja full time:12 jam lebih, pantat sampai ngebul mendapatkan order 19 trip(tarikan), tetapi insentif yang didapatkan tidak manusiawi, Argo yg didapat 192 ribu otomatis insentif yang didapat adalah 20 ribu, karena untuk mendapatkan tier 40 ribu nominal argo harus 200 ribu," ujar Untung, dari Komunitas Grab Gerbong Bekasi.

Dari indikasi inilah dapat diambil kesimpulan bahwa Grab hanya mementingkan keuntungan bisnisnya tanpa memperhatikan nasib Driver Grabbike. (Tunggilar Untung)

KEYWORD :

Ojek Online Aplikasi Kabar Ojol Bekasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :