Minggu, 22/12/2024 00:25 WIB

Selandia Baru Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Pemerintah meminta umpan balik melalui 14 September bagi orang-orang untuk berbagi pemikiran mereka tentang kapan penghapusan harus diakhiri, apa yang harus dilarang oleh larangan tersebut dan apakah beberapa bisnis harus dikecualikan.

Ilustrasi sampah plastik (foto: google)

Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden mengumumkan bahwa akan melarang dan menghapuskan kantong plastik sekali pakai tahun depan untuk melindungi kehidupan laut.

Dalam pengumumannya dengan Menteri Lingkungan Associate Eugenie Sage, Perdana Menteri Jacinda Arden mengatakan konstituennya menginginkan tindakan terhadap proliferasi kantong plastik.

Dia mencatat sekitar 65.000 orang di Selandia Baru menandatangani petisi tahun ini untuk pelarangan tersebut. Keputusan itu akan memiliki implikasi lingkungan, kata Arden.

"Setiap tahun di Selandia Baru kami menggunakan ratusan juta kantong plastik sekali pakai, banyak yang akhirnya mencemari lingkungan pesisir dan laut kita yang berharga serta menyebabkan bahaya serius bagi semua jenis kehidupan laut, dan semua ini ketika ada alternatif yang layak untuk konsumen dan bisnis, "katanya dilansir UPI.

Sage mengatakan dia yakin penduduk akan menerima langkah itu.

"Warga Selandia Baru bangga dengan reputasi bersih dan hijau negara kami dan kami ingin membantu memastikan kami mewujudkannya. Menutup penggunaan kantong plastik sekali pakai membantu melakukan itu," kata Sage.

Chris Wilklinson, direktur pelaksana untuk perusahaan konsultan bisnis First Retail Group, mendukung keputusan tersebut. Ini akan menyamakan bidang bermain antara bisnis besar dan kecil.

"Sementara pemain kunci di sektor ritel telah bergerak cepat dan tegas untuk mengalihkan konsumen dari kantong plastik, banyak pengecer kecil tidak memiliki selera yang sama, sering karena takut konsumen akan merespon secara negatif," kata Wilkinson.

Pemerintah meminta umpan balik melalui 14 September bagi orang-orang untuk berbagi pemikiran mereka tentang kapan penghapusan harus diakhiri, apa yang harus dilarang oleh larangan tersebut dan apakah beberapa bisnis harus dikecualikan.

KEYWORD :

Plastik Selandia Baru Laut




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :