| Senin, 13/08/2018 17:20 WIB
korban gempa di Lombok (foto: BBC)
Jakarta - Juru bicara Badan penanggulangan bencana nasional (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa 5 Agustus lalu telah menewaskan 436 orang hingga Senin (13/08), sebagian besar di antaranya meninggal di gedung-gedung yang runtuh.
Pemerintah memperkirakan korban jiwa bakal terus meningkat lantaran masih banyak yang belum ditemukan, serta kerugian material juga bertambah.
Menurut Sutopo kerusakan rumah, infrastruktur dan properti lainnya setidaknya telah 5 triliun rupiah. Ia juga menambahkan pembangunan kembali akan menelan biaya ratusan juta dolar.
Gempa berkekuatan 7,0 meruntuhkan ribuan rumah dan telah menyebabkan sekitar 350.000 orang kehilangan tempat tinggal.
"Kerusakan dan kerugiannya sangat besar," kata juru bicara badan bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.
“Ketika semua data telah dikumpulkan nanti, jumlahnya akan lebih besar. Diperlukan triliunan rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Butuh waktu untuk memulihkan kehidupan masyarakat dan pembangunan ekonomi," tambahnya.
Nugroho mengatakan jalan yang rusak menghalangi akses ke daerah pegunungan yang terpencil dan helikopter telah dikerahkan oleh badan bencana, militer dan lembaga pencarian serta penyelamatan untuk mendistribusikan bantuan.
Gempa 29 Juli menewaskan 16 orang.
Gempa susulan berkekuatan 5,9 pada Kamis menyebabkan kepanikan, lebih banyak kerusakan dan lebih dari dua lusin cedera.
Indonesia rentan terhadap gempa bumi karena lokasinya di "Ring of Fire," busur gunung berapi dan patahan di Pasifik Basin. Pada Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,1 yang sangat besar di Sumatera memicu tsunami yang menewaskan 230.000 orang di selusin negara.
KEYWORD :
Gempa Lombok NTB Bencana Alam