Bor minyak (Foto: Shutterstock)
Beijing - Sebagai mitra dagang terbesar Iran, China sudah lama mengimpor minyak Iran, dan akan terus melakukannya meski sanksi sepihak Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.
Demikian disampaikan kepala kantor internasional Federasi Industri Minyak dan Kimia China (CPCIF), Andrey Yu kepada Islamic Republic News Agency (IRNA) pada Senin (13/8).
"Perusahaan China membutuhkan minyak Iran dalam keadaan apa pun dan akan terus membelinya," kata Yu.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
"China tidak akan menghiraukan sanksi AS terhadap Iran. Ini adalah rutinitas antara Iran dan China dan tidak ada hubungannya dengan AS. Minyak, gas dan perdagangan tidak boleh dipengaruhi AS lagi," sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, perusahaan China dan Rusia dapat mengisi kekosongan total dan perusahaan Eropa lainnya, sehingga sangat mustahil Iran memiliki masalah dalam menggali dan berinvestasi dalam minyak.
"Iran sudah melangkah sejauh meski bebeapa dekade ada sanksi," katanya.
Iran dan China, kata Yu dapat memiliki hubungan yang lebih dekat. Apa pun yang dilakukan AS tidak dapat menghambat kerja sama antara Iran dan China.
Iran Amerika Serikat China