Ilustrasi Penjara
Jakarta - Harian resmi Partai Komunis China mengatakan, kampanye tekanan Beijing terhadap minoritas Muslim Uighur membuat wilayah Xinjiang menjadi "Suriah China" atau "Libia China".
Hal itu disebutkan Editorial Global Times, setelah komite anti-diskriminasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir atas perlakuan China terhadap warga Uighur, menyusul laporan penahanan massal yang disebut menyerupai kamp interniran besar yang dirahasikan kerahasiaan.
Lebih dari satu juta Muslim Uighur diperkirakan berada di tahanan di "pusat kontra-ekstremisme" di wilayah barat jauh China, kata wakil ketua Gay Gay McDougall dari komite anti-diskriminasi PBB.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Setelah serangan separatis, anggota kelompok minoritas Uighur dan Kazakh Muslim di Xinjiang ditahan sewenang-wenang di kamp-kamp indoktrinasi di mana mereka dipaksa mengutuk Islam dan menyatakan kesetiaan kepada partai.
Global Times mengatakan, peraturan ketat di kawasan itu hanyalah "fase yang Xinjiang harus lalui dalam membangun kembali perdamaian dan kemakmuran".
Meski demikian, seperti dilansir Al Jazeera, editorial tidak secara langsung menyebutkan keberadaan kamp interniran.
China Muslim Uighur