Sabtu, 23/11/2024 22:07 WIB

Erdogan Sindir AS Tusuk Turki dari Belakang

Erdogan menyebut AS telah menusuk Turki dari belakang. Padahal kedua negara merupakan mitra strategis, dan sama-sama menduduki anggota NATO.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Kevin Lamarque/ Reuters)

Ankara – Presiden Turki Recepy Tayyip Erdogan terus menyerukan kecaman terhadap Amerika Serikat menyusul kenaikan tarif ganda aluminium dan baja, yang berujung pada anjloknya mata uang lira.

Pada Senin (13/8), Erdogan menyebut AS telah menusuk Turki dari belakang. Padahal kedua negara merupakan mitra strategis, dan sama-sama menduduki anggota NATO.

“Anda bertindak di satu sisi sebagai mitra strategis, tetapi di sisi lain Anda menembakkan peluru ke kaki mitra strategis Anda,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Ankara.

“Kami bersama di NATO kemudian Anda (AS, Red) berusaha menikam mitra strategis dari belakang. Bisakah hal semacam itu diterima?” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Turki dan AS berada dalam tensi tinggi, pasca ancaman sanksi AS terhadap Turki atas penahanan pastor Andrew Brunson.

Hubungan diplomatis kedua negara makin memburuk, karena AS memberlakukan tarif ganda untuk aluminium dan baja dari Turki. Walhasil, mata uang lira jeblok hingga 16 persen terhadap dolar AS.

“Kami tidak akan tenggelam. Dinamika ekonomi Turki solid, kuat, dan sehat dan akan terus demikian,” tegas Erdogan.

Erdogan juga mengecam apa yang dia sebut `teror ekonomi` di media sosial. Pemimpin Turki itu bersumpah akan mengambil langkah hukum terhadap para spekulan.

Untuk sementara, Kementerian Dalam Negeri Turki telah menyelidiki 346 akun media sosial, yang dituding menyebarkan postingan berbau provokatif.

KEYWORD :

Turki Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :