Literasi keuangan di Indonesia bagian timur masih menduduki peringkat terendah (Foto: Istimewa)
Jakarta - Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), 27,74% penduduk Papua masih hidup dalam kemiskinan, dan 63.770 orang Papua menganggur.
Sebuah survey indeks kebahagiaan oleh BPS juga menunjukkan bahwa Papua adalah salah satu daerah yang indeks kebahagiaannya paling rendah di Indonesia, mengingat kondisi yang menantang dalam sejumlah aspek mendasar kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, pendapatan, kondisi rumah, dan keselamatan.Survei Literasi dan Inklusi keuangan oleh OJK pada tahun 2016 juga mencatat bahwa pengetahuan mengenai keuangan untuk hampir keseluruhan Indonesia Timur lebih rendah dibandingkan wilayah-wilayah lain. Papua Barat menduduki peringkat terendah di 19.27 persen dan Papua 22,18 persen. Merujuk fakta di atas PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)memperkenalkan program “East Indonesia Empowerment” (Pemberdayaan Indonesia Timur) di bawah inisatif Community Investment, yang menyajikan dukungan solusi atas tantangan-tantangan sosial masyarakat Indonesia Timur.Sejak tahun 2003, Prudential Indonesia telah membantu biaya pengobatan untuk lebih dari 1.400 anak yang terkena kanker dan menyumbangkan tujuh mesin Apheresis yang membantu dalam perawatan kanker, ke sejumlah rumah sakit pemerintah di berbagai kota. Di bidang edukasi, antara lain Prudential Indonesia telah mengadakan beberapa pelatihan literasi keuangan untuk perempuan sejak tahun 2009, bekerja sama dengan beberapa kementerian dan menjangkau lebih dari 25.000 perempuan di 21 kota. “Kami menandai perjalanan Community Investment kami berikutnya, dengan memperluas fokus kami ke Indonesia Timur untuk memberikan dukungan solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan sosial di kawasan tersebut. Kami ingin membantu mendorong pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” tambah Nini. Country CEO, Community Investment Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar menjelaskan, kemitraan strategis dengan tujuan yang sama sangat penting dalam memaksimalkan pelaksanaan program-program yang berdampak sosial. “Kami akan fokus pada entrepreneurship sebagai program unggulan kami, di mana program ini akan kami awali dengan melihat dan menilai langsung ke lapangan untuk memastikan area-area di mana dan kelompok masyarakat mana yang akan menjadi wilayah target dan penerima manfaat kami selama tiga tahun ke depan” tambah Rinaldi. KEYWORD :
Literasi Keuangan Indonesia Timur Papua Pemberdayaan