Sabtu, 23/11/2024 14:40 WIB

Proses Belajar Pasca Gempa Lombok, Mendikbud: Pakai Tenda Dulu

Penggunaan tenda sifatnya hanya sementara. Pasalnya untuk membangun sekolah permanen, kata Mendikbud, membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Mendikbud Muhadjir Effendy

Lombok Timur – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut pelaksanaan belajar mengajar di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca gempa tetap berlangsung dengan menggunakan tenda-tenda darurat.

Penggunaan tenda sifatnya hanya sementara. Pasalnya untuk membangun sekolah permanen, kata Mendikbud, membutuhkan waktu berbulan-bulan.

"Nanti akan dibangun kelas dengan tenda darurat, setelah itu bangun sekolah semi permanen. Karena untuk membangun yang semi permanen butuh waktu sekitar dua atau tiga bulan, jadi menggunakan tenda dulu," ujar Mendikbud saat mengunjungi beberapa sekolah terdampak gempa, di Lombok Timur, pada Senin (13/8).

Untuk memulihkan kegiatan belajar mengajar, Mendikbud menyatakan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan bergotong royong memperbaiki kondisi ruang kelas dan bangunan sekolah yang rusak.

"Fokusnya di sekolah. Kita prioritaskan bagaimana supaya proses kegiatan belajar mengajar kembali lancar," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy usai memotivasi siswa di lapangan Sekolah Dasar (SD) Negeri Obel-obel 2, Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Untuk rehabilitasi bangunan, sesuai hasil rapat kabinet terbatas, akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Menurut Muhadjir, karena perbaikan akan membutuhkan waktu yang cukup lama, maka diperlukan kelas sementara agar kegiatan belajar mengajar kembali berjalan dengan baik. Bangunan yang rusak parah harus dirobohkan dulu, kemudian dibangun kembali. Waktu yang dibutuhkan sekitar enam sampai sepuluh bulan.

Jumlah bangunan semi permanen yang akan dibangun, lanjut Mendikbud, akan disesuaikan dengan sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa. Bangunan semi permanen ini akan digunakan untuk menjalankan proses belajar mengajar sembari menunggu bangunan sekolah yang rusak selesai diperbaiki.

Mantan rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini mengimbau agar siswa dan guru bersabar karena sementara waktu harus belajar di bawah tenda. Sebelum akhirnya gedung sekolah bisa direhabilitasi. Ia berharap agar siswa tetap semangat belajar di ruang kelas sementara.

"Dengan pembelajaran yang baik, itu akan membantu mereka mengatasi traumanya, dan menguatkan mentalnya," kata Muhadjir.

KEYWORD :

Pendidikan Gempa Lombok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :