Sabtu, 23/11/2024 20:55 WIB

KTT Pyongyang, Moon Berharap Kemajuan Denuklirisasi

Konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan digelar di Pyongyang, Korea Utara tersebut juga akan membahas penyelesaian konflik akibat Perang Korea 1950-1953.

Moon Jae In dan Kim Jong-un (Foto: Kapamilya)

Seoul – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berharap pertemuan puncaknya yang ketiga dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bulan depan, dapat menghasilkan langkah maju menuju denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (15/8), konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan digelar di Pyongyang, Korea Utara tersebut juga akan membahas penyelesaian konflik akibat Perang Korea 1950-1953.

“Berharap untuk kemajuan cepat dalam pembicaraan antara Korea Utara dan Amerika Serikat untuk mencapai denuklirisasi lengkap Pyongyang,” kata Moon dalam pidato peringatan ke-73 pembebasan semenanjung dari pemerintahan Jepang.

Moon, menurut Reuters, Korsel nanti akan mengusulkan komunitas kereta api Asia Timur dengan melibatkan Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, dan Mongolia.

Diketahui, Korut dan Korsel sepakat mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di ibu kota Korut, Pyongyang, pada September nanti, setelah pembicaraan tingkat tinggi di Zona Demiliterisasi beberapa waktu lalu.

“Kedua belah pihak setuju menggelar KTT Selatan-Utara di Pyongyang pada September sesuai rencana,” demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.

Dilansir dari AFP, perjalanan Presiden Korsel Moon Jae-in ke Pyongyang akan menjadi kunjungan perdana pemimpin Korsel, setelah lebih dari satu dekade hubungan kedua negara retak.

Menurut analis Asan Institute of Policy Studies Go Myong-hyun, pertemuan puncak pada September nanti juga akan menjadi strategi Korut menemukan terobosan baru, menyusul pembicaraan yang mandeg dengan AS.

“Sementara untuk Korsel, Presiden Moon ingin meningkatkan hubungan antar-Korea, tetapi itu sulit tanpa kemajuan dalam pembicaraan AS-Korut

Dalam catatan sejarah, pertemuan kedua pemimpin Korea setidaknya sudah terjadi tiga kali sejak memasuki era 2000-an.

Presiden pertama Korsel yang berkunjung ke Korut ialah Kim Dae-jung pada 2000 silam. Dia bertemu dengan ayah Kim Jong-un, Kim Jong Il, yang kemudian meraih nobel perdamaian sebagai upaya rekonsiliasi Korea.

Tujuh tahun kemudian, pertemuan kedua digelar oleh pemimpin Korsel Roh Moo-hyun yang juga bertemu dengan Kim Hong Il. Dan setelah hubungan Utara dan Selatan memanas, pasca Korut memutuskan untuk mempercepat program nuklir.

Pertemuan Moon Jae In dengan Kim Jong Un pada April lalu di Panmunjom menjadi kali ketiga dua negara bertetangga ini bertemu. Dalam kesempatan tersebut, Moon berjanji akan mengunjungi Pyongyang selama musim gugur.

KEYWORD :

Korea Utara Korsel Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :