| Kamis, 16/08/2018 21:52 WIB
Saat konferensi Pers Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) yang menyatakan tidak melakukan aksi di sela Asian Games
Jakarta- Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyatakan, kalangan ojek online membatalkan atau tidak melakukanan aksi massa pada pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018. Apalagi dikaitkan dengan kebijakan aplikator soal tarif rasional.
Hal ini di sampaikan oleh perwakilan presidium Garda, Igun Wicaksono, Teresia Tip, Andreanes Budi, Yohanes Ben dan Lufti Pramudya di markas komando Garda Jalan Raya Kodam, RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat. "Sebagai warga negara yang baik kami sangat mendukung Asian Games,"ujar Igun Wicaksono.
"Kami sangat menghargai pemerintah yang telah campur tangan untuk mediasi antara kami perwakilan pengemudi ojek online dengan pihak aplikator agar ada tarif rasional dan manusiawi untuk mitra pengemudi," ujar Igun Wicaksono
"Garda tidak melakukan aksi massa pada 188 namun kami serukan kepada seluruh pengemudi ojek online se-indonesia untuk offbid nasional" lanjut igun Wicaksono
Namun bila pada 188 nanti ada yang melakukan aksi turun ke jalan dan mengatasnamakan Garda, Igun mengatakan, itu jelas orang-orang yang ingin merusak citra perjuangan ojek online. "Karena sampai saat ini Garda adalah satu suara, dan bila terjadi hal tersebut tidak ada hubungannya dengan Garda dan bukan tanggung jawab kami," tegas Andreanes Budi
"Kami menunda aksi turun ke jalan sampai waktu yang belum di tentukan, saat ini kami lebih mementingkan hajat negara dengan menjaga nama baik pemerintah Indonesia dimata internasional dengan turut serta untuk suksesnya Asian Games," ujar Andreanes.
Konfrensi pers yang juga di hadiri oleh Kanit Intelkam AKBP Elfian dan Dirjen Peruhungan Darat Budi Setyadi "kami selaku perwakilan dari pemerintah sangat apreasiasi terhadap teman-teman ojek online (GARDA) yang mengesampingkan kepentingan kelompoknya untuk suksesnya Asian Ganes ini, dan kami akan tetap menfasilitasi sampai ada kesepakatan antara Garda dengan aplikator," ujar AKBP Elfian
"Persoalannya ojek online ini belum ada aturan hukum yang mengikat, jadi kami tidak bisa intervensi mendalam tapi hanya menfasilitasi antara aplikator dengan mitra pengemudinya agar menhasilkan kesepakatan bersama yang saling menguntungkan," Hal ini di sampaikan Budi Setyadi di sela konfrensi pers.
"Aksi offbid nasional adalah pilihan yang paling tepat saat ini, karena ini dilakukan oleh seluruh pengemudi ojek online di rumah masing-masing sambil nonton pembukaan Asian Games di layar kaca, satu hari tidak menyalakan aplikasi untuk lebih mempererat keluarga masing-masing itu lebih baik daripada aksi unjuk rasa di saat pembukaan Asian Games," kata Teresia Tip sebelum menutup konfrensi pers kamis sore. (Sultan Ardy)
KEYWORD :
Ojek Online Aplikasi Kabar Ojol