pertemuan Presiden Korut dan Korsel (foto: UPI)
Seoul – Sekitar 200 warga Korea Selatan (Korsel) bersiap menyeberang ke Korea Utara (Korut) pada Senin (20/8) pagi, untuk menemui anggota keluarga yang tak pernah mereka temui sejak kedua negara tersebut bertikai akibat Perang Korea.
Momen reuni itu tampak emosional. Sebagian besar warga Korsel mengatakan ingin menengok orang tua dan sisa-sisa anggota keluarga mereka yang berada di Korut pasca Perang Korea 1950-1953 pecah.
Dilansir dari Associated Press, bus-bus yang akan mengangkut rombongan sudah tiba di kantor imigrasi perbatasan sejak Minggu (19/8) sore. Sementara tampak pula para pekerja Palang Merah berompi kuning, membantu sejumlah warga yang berada di atas kursi roda.
Setelah menjalani pemeriksaan imigrasi, mereka harus menyeberangi perbatasan dengan bus, kemudian melakukan perjalanan ke Gunung Diamond.
Menurut Kementerian Unifikasi Korsel, sebanyak 197 warga asal Korsel akan ambil bagian dalam reuni pertama yang berlangsung Senin hingga Rabu nanti. Sementara 337 warga Korsel lainnya akan ikut bergabung pada putaran reuni kedua pada Jumat hingga Minggu.
Dilaporkan, sebagian besar peserta Korsel merupakan pengungsi perang yang lahir di Korut, dan rata-rata berusia di atas 70-an. Karena itu pemerintah mengirim lusinan staf medis dan darurat untuk menghadapi risiko kesehatan.
Seperti diketahui sebelumnya, hubungan Korsel dan Korut berangsur membaik, pasca pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae In menggelar pertemuan pada April lalu.
Korea Utara Korsel