Facebook Inc
Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg pada Selasa (21/08) mengumumkan bahwa perusahaannya menghapus lebih dari 650 halaman, grup dan akun untuk perilaku tidak autentik terkoordinasi di Facebook dan Instagram.
Zuckerberg mengatakan beberapa akun terkait dengan media milik negara di Iran, dan akun lain terkait dengan dinas intelijen militer Rusia.
"Kami telah menyelidiki beberapa dari kampanye ini selama berbulan-bulan - yang menyoroti ketegangan yang kita hadapi dalam setiap penyelidikan antara menyingkirkan aktor jahat dengan cepat dan meningkatkan pertahanan kita dari waktu ke waktu," kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.
"Jika kami menghapusnya terlalu awal, akan lebih sulit untuk memahami pedoman mereka dan jangkauan jaringan mereka. Ini juga dapat mempersulit penegakan hukum yang menjalankan penyelidikan mereka sendiri," tambahnya.
Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan dunia maya Facebook, mengatakan temuan perusahaan sebagian besar didasarkan pada tip dari FireEye, sebuah perusahaan cybersecurity.
FireEye mengatakan kegiatan yang berasal dari Iran menargetkan penonton di AS, Inggris, Amerika Latin, dan Timur Tengah dan termasuk situs berita dan meme untuk mempromosikan narasi politik sesuai dengan kepentingan Iran.
"Narasi ini termasuk tema anti-Saudi, anti-Israel, dan pro-Palestina, serta dukungan untuk kebijakan AS tertentu yang menguntungkan Iran, seperti kesepakatan nuklir AS- Iran ," kata FireEye .
Meskipun FireEye mengatakan Rusia telah menjadi fokus penelitiannya dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan tidak memasukkan kegiatan terkait Rusia dalam penilaian ini.
Facebook mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemerintah AS pada penyelidikan yang sedang berlangsung untuk menargetkan lebih lanjut "perilaku tidak autentik terkoordinasi" di platformnya.
KEYWORD :Facebook Media Sosial