Sabtu, 23/11/2024 19:11 WIB

Terungkap, Ternyata Ini Alasan Laut China jadi Rebutan

Lebih dari 30 persen rute maritim perdagangan minyak mentah dunia melewati Laut China Selatan, menurut badan energi AS.

Pada Februari, dilaporkan bahwa China telah membangun fasilitas angkatan laut dan udara di beberapa area di Spratlys (Foto: AP)

Ankara - Administrasi Informasi Energi Amerik Serikat (EIA) mengungkapkan, lebih dari 30 persen perdagangan maritim minyak mentah dunia, atau sekitar 15 juta barel per hari (bph), melewati Laut Cina Selatan 2016.

"Lebih dari 90 persen volume minyak mentah yang melewati Laut Cina Selatan 2016 melakukan transit di Selat Malaka, rute laut terpendek antara para pemasok di Afrika dan Teluk Persia ke pasar mereka di Asia, membuatnya menjadi salah satu tempat transit utama di dunia," jelas badan tersebut, Senin (28/8).

Kemudian sejumlah besar minyak mentah, sekitar 1,4 juta bph melewati selat tersebut dalam perjalanan mereka ke Singapura dan sebelah barat teluk Semenanjung Malaysia, di mana minyak akan dimurnikan sebelum kembali melewati Laut Cina Selatan dalam bentuk produk minyak.

Menurut EIA, Laut Cina Selatan juga merupakan rute utama untuk Timur Tengah, yang menyumbang lebih dari 70 persen total pengiriman minyak mentah di perairan ini pada 2016.

Arab Saudi adalah pemasok terbesar minyak mentah, dan menyumbang nyaris seperempat volume pengiriman minyak mentah di Laut Cina Selatan.

"Lebih dari separuh pengiriman minyak mentah Arab Saudi melewati Laut Cina Selatan 2016. Rute ini juga digunakan 52 persen ekspor minyak mentah Iran pada 2016," terang EIA.

Menurut pernyataan tersebut, ketiga importir minyak mentah dengan volume terbesar yang melewati Laut Cina Selatan (China, Jepang, dan Korea Selatan, Red) secara kolektif menyumbang 80 persen volume total pengiriman minyak mentah yang melakukan transit di Laut China Selatan pada 2016.

Sekitar 90 persen pengiriman maritim minyak mentah China 2016 juga melewati Laut Cina Selatan, sementara sekitar 90 persen minyak mentah yang diimpor oleh Jepang dan Korea Selatan juga dikirim melalui rute yang sama.

"Kebanyakan impor Jepang dan Korea Selatan berasal dari pemasok di Timur Tengah dan dikirim melalui Selat Malaka lalu Laut Cina Selatan," tambahnya.

Beijing mengakui memiliki nyaris seluruh wilayah Laut Cina Selatan, yang merupakan salah satu daerah paling diperebutkan di dunia. Negara-negara Asia Tenggara seperti Brunei, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga saling mengakui perairan ini sebagai wilayah negara mereka.

Pada 2016, Mahkamah Arbitrase Antarbangsa (Permanent Court of Arbitration) di The Hague menyatakan bahwa klaim Beijing atas wilayah perairan yang kaya tersebut tak memiliki dasar hukum. Arbitrase ini dilayangkan oleh Filipina, yang mengaku "hak-hak kedaulatan" mereka dilanggar oleh China.

Pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan dan operasi militer China di wilayah tersebut terus menjadi sumber ketegangan antara AS, China dan negara-negara di wilayah tersebut.

KEYWORD :

Laut Cina minyak Arab Saudi China EIA




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :