Kapal perang Rusia (foto: UPI)
Jakarta - Salah seorang pejabat NATO mengatakan bahwa militer Rusia telah mengumpulkan armada sedikitnya 10 kapal perang dan dua kapal selam di lepas pantai barat laut Suriah dalam persiapan untuk kemungkinan serangan terhadap militan di provinsi Idlib.
Pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu mengatakan dua frigat sedang menuju ke Laut Mediterania. Juru bicara NATO Oana Lungescu, sementara itu, mengatakan bahwa angkatan laut telah mengirim pasukan laut besar ke Laut Tengah, termasuk beberapa kapal yang dilengkapi dengan rudal jelajah modern.
Dilansir UPI, penumpukan kapal dan angkatan laut terbesar merupakan bukti keterlibatan Rusia dalam perang sipil Suriah nantinya.
"Kami tidak akan berspekulasi mengenai niat armada Rusia, tetapi penting bahwa semua aktor di wilayah ini menahan diri dari memburuknya situasi kemanusiaan yang sudah membawa bencana di Suriah," kata Lungescu.
Rusia mengatakan penumpukan itu sebagai tanggapan atas kemungkinan serangan udara oleh koalisi pimpinan AS terhadap pasukan pemerintah Suriah.
Juru bicara Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kepada Sputnik, sebuah gerai berita yang dikelola negara Rusia, bahwa para pemberontak di provinsi Idlib sedang mempersiapkan untuk melancarkan serangan senjata kimia terhadap warga sipil dan menyalahkan rezim Presiden Bashar al-Assad .
"Provokasi dengan partisipasi aktif dari layanan khusus Inggris ini akan menjadi alasan lain bagi AS, Inggris dan Perancis untuk melakukan serangan rudal terhadap pemerintah dan infrastruktur Suriah," kata Konashenkov.
Kurang Terkenal 15 Hari Lalu di Amerika, Cawapres Tim Walz Bertekad Menangkan Pilpres AS Bersama Harris
Pekan lalu, penasihat keamanan nasional AS John Bolton memperingatkan Amerika Serikat akan bertindak sangat kuat jika Suriah menggunakan senjata kimia untuk mengambil provinsi.
"Kami sekarang melihat rencana rezim Suriah untuk melanjutkan kegiatan militer ofensif di provinsi Idlib," kata Bolton. "Kami jelas prihatin tentang kemungkinan bahwa Assad dapat menggunakan senjata kimia lagi."
"Supaya tidak ada kebingungan di sini, jika rezim Suriah menggunakan senjata kimia, kami akan menanggapi dengan sangat kuat dan mereka benar-benar harus memikirkan hal ini sejak lama."
Seorang pejabat kemanusiaan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan Selasa bahwa meningkatnya bentrokan militer di zona de-eskalasi Suriah barat laut khususnya di provinsi Idlib mengancam sekitar 3 juta warga sipil .
John Ging , direktur Operasi dan Advokasi untuk Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, memperingatkan memburuknya situasi kemanusiaan, mengutip serangan udara awal bulan ini yang menewaskan puluhan warga sipil.
KEYWORD :Amerika Rusia Armada