Latihan akan berlangsung 11-15 September, dan akan melibatkan hampir 300.000 tentara (Foto: Reuters/Maxim Shemetov)
Jakarta - Rusia akan menggelar latihan perang paling akbar dalam kurung empat dekade terakhir. Latihan ini melibatkan tentara China dan Mongolia. Demikian kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu lewat pernyataan pada Selasa (28/8).
Latihan yang akan digelar 11-15 September akan melibatkan hampir 300.000 pasukan, lebih dari 1.000 pesawat militer, dua armada laut Rusia dan semua unitnya di udara.
Shoigu mengatakan, latihan berskala besar itu belum pernah terjadi sebelumnya baik dalam hal wilayah yang dicakup dan dalam hal jumlah kekuatan militer.
"Bayangkan 36.000 peralatan militer bergerak bersama pada saat yang sama, tank, pengangkut personel lapis baja, kendaraan tempur infanteri. Dan semua ini, tentu saja, dalam kondisi yang sedekat mungkin dengan pertempuran," katanya.
Latihan di Rusia Tengah dan Timur, yang dijuluki Vostok-2018, berlangsung menyusul ketegangan antara Barat dan Rusia. Moskow prihatin atas enempatan pasukan NATO di dekat bagian barat perbatasan mereka.
NATO mengatakan, meningkatkan kekuatannya di Eropa Timur untuk menghalangi aksi militer Rusia setelah Moskow mencaplok Krimea Ukraina pada 2014 dan mendukung pemberontakan pro-Rusia di timur Ukraina.
Sikap NATO juga disayangkan oleh Jepang. Ia menyebutnya sebagai pembangunan militer Rusia di Asia-Pasifik. Kantor berita China Xinhua melaporkan Beijing akan mengirim 3.200 tentara dan sekitar 900 unit senjata dalam latihan perang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menghadiri forum di Vladivostok selama periode yang sama. Seorang pejabat kementerian luar negeri mengatakan, Tokyo selalu memperhatikan pergeseran dalam kerjasama militer Rusia-China.
Ketika ditanya apakah tidak kelewatan mengadakan latihan militer besar seperti dibenarkan pada saat ketika Rusia dihadapkan dengan tuntutan belanja sosial yang lebih tinggi, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, latihan perang seperti itu sangat penting.
"Kemampuan negara untuk mempertahankan diri dalam situasi internasional saat ini, yang sering agresif dan tidak ramah terhadap negara kita, berarti itu dibenarkan," kata Peskov kepada wartawan pada konferensi pers.
KEYWORD :Rusia China NATO latihan militer