Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi (Foto: AFP)
Teheran – Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengungkapkan, ada puluhan mata-mata yang telah diamankan Teheran, atas dugaan spionase dan kewarganegaraan ganda.
Dalam wawancara bersama televisi nasional pada Rabu (29/8) kemarin, Alavi tak memberikan rincian terkait puluhan mata-mata tersebut, atau selama periode apa penangkapan itu berlangsung.
Dia hanya mengatakan Iran telah menempatkan agen di kabinet negara, yang memiliki kemampuan intelegensi sangat kuat.
“Secara finansial dan cara lain, musuh-musuh kami berusaha mendapatkan informasi tentang negara kami,” kata Alavi dilansir dari AFP.
“Mereka bertindak dengan memata-matai dan infiltrasi. Untungnya bagian anti-spionase menjadi bagian terkuat dari kementerian ini,” imbuhnya.
Alavi juga sempat menyinggung kelompok ekstrimis Sunni Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang memandang mayoritas Muslim Syiah sebagai musuh utama di kawasan tersebut.
Dia menegaskan, militer sudah membombardir 230 sel teroris selama satu tahun terakhir, guna mencegah aksi terorisme, seperti yang terjadi pada Juni 2017, di mana serangan ISIS menewaskan 17 orang.
"Kami menggagalkan plot di tempat-tempat seperti universitas dan metro, tetapi kami menerbitkan sedikit informasi tentang ini," terang Alavi.
KEYWORD :Iran Spionase