Marlen Sitompul | Jum'at, 31/08/2018 13:03 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah saat menyampaikan orasi dihadapan ribuan buruh pada May Day, di depan Gedung DPR
Jakarta - Kesadaran untuk menerima perbedaan atau warna politik justru adalah kekayaan Indonesia. Dimana, oposisi bertindak sebagai pengawas atau kontrol atas roda pemerintahan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (31/8). Menurutnya, oposisi akan mengkritisi pemerintah dalam setiap melakukan kesalahan.
"Artinya apa, oposisi itu adalah pupuk bagi kesehatan, pertumbuhan dan kemajuan kita. Jadi, oposisi adalah warning kepada pemerintah agar mereka melakukan yang positif secara terus menerus," kata Fahri.
Hal itu menanggapi momen pelukan antara
Presiden Jokowi dengan
Prabowo Subianto yang diinisiasi atlet Pencak Silat Hanifan Yudani Kusumah, saat merayakan kemenangan dalam pertandingan Asian Games 2018.
Untuk itu, kata Fahri, ketika Prabowo sebagai salah satu figur sentral dari oposisi menunjukkan kemesraan dengan Jokowi, bukan berarti akan menghilangkan kritik kepada pemerintah.
Menurutnya, Prabowo justru ingin menunjukkan yang terbaik bagi bangsa dan negara melalui perolehan medali emas di Pencak Silat pada Asian Games 2018. Dimana, pencak silat menjadi digdaya dan memberikan prestasi yang begitu besar bagi Indonesia.
"Ketika dia (pencak silat) berada ditangan oposisi, ditangan Prabowo yang kita tahu dia orang yang justru tidak sependapat dengan pemerintah, malah menjadi olahraga penyumbang medali emas terbanyak," katanya.
Diketahui, momen pelukan
Presiden Jokowi dengan Prabowo berawal ketika Hanifan yang baru saja dikalungi medali emas naik ke tribun VIP tempat Jokowi dan Prabowo duduk menonton pertandingan, di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8).
Hanifan lantas mencium tangan Jokowi dan Prabowo. Setelah itu Hanifan merangkul kedua tokoh itu hingga berpelukan erat. Hadir dalam acara tersebut, Wapres Jusuf Kalla, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Menteri PMK Puan Maharani, dan sejumlah elite partai PDIP dan Gerindra.
Diketahui, Hanifan memastikan medali emas yang ke-13 Indonesia dari cabang pencak silat di Asian Games 2018 setelah mengalahkan Nguyen Thai Linh dari Vietnam 3-2 pada kelas C putra 55-60 kg di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.
KEYWORD :
Pilpres 2019 Presiden Jokowi Prabowo Subianto