Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)
New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) menghentikan pendanaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dan meminta negara lain untuk membantu mengisi kesenjangan finansial yang tersisa.
"Kami menyesali keputusan AS menangguhkan bantuan kepada UNRWA, yang menyediakan layanan penting bagi para pengungsi Palestina dan memberikan kontribusi untuk stabilitas di kawasan itu," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, melalui situs resmi PBB.
"Sekretaris-Jenderal mengajak negara lain membantu mengisi kesenjangan keuangan yang tersisa, sehingga UNRWA dapat terus memberikan bantuan penting ini, serta harapan bagi para Palestina," sambungnya, dilansir IRNA, Minggu (2/9).
Dujarric mencatat, Gedung Putih merupakan penyumbang tunggal terbesar untuk UNRWA, dan PBB menghargai dukungannya selama bertahun-tahun itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, Sekretaris Jenderal dan Kepala Badan, dan Komisaris Jenderal Pierre Krahenbuhl mendukung penuh UNRWA, yang memimpin upaya cepat, inovatif dan tak kenal lelah untuk mengatasi krisis keuangan yang tak terduga tahun ini.
"Badan ini telah memperluas basis donor, mengumpulkan dana baru yang cukup besar, dan menjelajahi jalan baru untuk menggalang dukungan," kata Dujarric.
"UNRWA juga mengambil langkah-langkah manajemen internal yang luar biasa untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya," sambungnya.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"UNRWA memiliki catatan yang kuat untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi, kesehatan dan layanan penting lainnya, seringkali dalam keadaan yang sangat sulit, bagi para pengungsi Palestina yang sangat membutuhkan," tegasnya.
UNRWA didirikan oleh Majelis Umum pada tahun 1949 untuk memberikan bantuan dan perlindungan terhadap populasi sekitar lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar di berbagai negara di seluruh Timur Tengah. Layanannya meliputi pendidikan, bantuan, dan sebagainya
KEYWORD :UNRWA PBB Amerika Serikat Palestina