Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan usai penanaman perdana jagungd i Pekon Srikaton Kecematan, Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung,(Foto: Ist)
Lampung - Berkaca dari musim kemarau tahun sebelumnya, menghadapi musim kemarau tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan strategi untuk tetap menyediakan kebutuhan pokok, khususnya komoditas beras.
"Kita sudah mengubah pola tanam," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di sela-sela penanaman jagung serentak di seluruh Indonesia, Pekon Srikaton, Kecematan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Selasa (4/9).
Menurut Amran, salah satu penyebab paceklik adalah rendahnya produksi, dibadingkan banyak jumlah konsumsi.
"Dulu Juli, Agustus dan September itu tanamnya 500 ribu hektare seluruh Indonesia. Produksinya hanya satu juta ton. Sedangkan kebutuhan 2,5 juta ton. Sekarang ini, kita telah menanam 2 juta hektare. Insyallah tidak ada paceklik," terang Amran.
"Kami terima laporan tadi malam, Juli tanamnya satu juta berarti panenya nanti Oktober November. Agustus panenya Desember. Sebtember panennya Januari. Tinggal satu yang kami jaga, Desember," sambungnya.
Jadi, rumus sederhananya harus menanam padi satu juta hektare per bulan. Jika di bawah jumlah itu akan terjadi paceklik.
"Coba lihat dua tahun terakhir, tidak ada gejolak harga. Kenapa, karena kami sudah menemukan rumusnya cara menghilangkan paceklik," ujar Amran.
Kementan Lampung paceklik beras