Pasukan Libya
Jakarta - Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa kelompok-kelompok yang berperang di Libya mencapai gencatan senjata dalam konflik yang telah menewaskan hampir 50 orang.
Kesepakatan itu menyerukan diakhirinya pertempuran di ibu kota Tripoli untuk melindungi warga sipil, menjaga properti publik dan pribadi, dan membuka kembali Bandara Meitiga.
"Kesepakatan yang ditandatangani oleh perwakilan dari Pemerintah Kesepakatan Nasional, aparat keamanan komandan militer dan kelompok bersenjata yang ada di dalam dan sekitar Ibukota, terdiri dari penghentian segera permusuhan dan mekanisme untuk memantau pelanggaran," kata kelompok PBB tersebut dilansir UPI.
Pertempuran di antara kelompok-kelompok itu dimulai 26 Agustus dan para pejabat mengatakan sedikitnya 47 orang tewas dan 1.800 keluarga mengungsi.
Kesepakatan terbaru menyusul gencatan senjata yang diumumkan oleh para pejabat dari kota-kota barat pekan lalu, yang hanya berdiri selama beberapa jam.
Utusan PBB Ghassan Salame akan terus memfasilitasi kesepakatan di antara semua pihak dan misi akan terlihat untuk memperluas kesepakatan.
"Misi akan menjangkau pihak-pihak lain yang menyatakan minatnya untuk bergabung dengan gencatan senjata tetapi tidak dapat hadir, dan berkomitmen untuk melanjutkan fasilitasi untuk memperkuat gencatan senjata dan mendiskusikan pengaturan keamanan yang sesuai di ibukota,"tambahnya.
Pemerintah Perancis, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama yang menyambut baik kesepakatan itu.
"Kami menegaskan kembali dukungan kuat kami untuk Wakil Khusus Sekretaris Jenderal Ghassan Salame saat ia bekerja untuk mewujudkan penghentian permusuhan segera dan tahan lama di ibukota Libya, yang merupakan langkah penting untuk memajukan proses politik sesuai dengan Aksi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rencanakan, "kata mereka.
KEYWORD :Libya Turki Teroris PBB