Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (foto: UPI)
Jakarta - Para pejabat Amerika Serikat bertemu secara rahasia dengan anggota militer Venezuela tahun lalu untuk membahas rencana kudeta terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Dilansir UPI, para pejabat Gedung Putih mengatakan penting untuk terlibat dalam dialog dengan semua orang Venezuela yang menunjukkan keinginan untuk demokrasi untuk membawa perubahan positif ke negara yang telah sangat menderita di bawah Maduro.
Pertemuan para pejabat AS dengan Venezuela terjadi beberapa kali selama setahun terakhir, tetapi para pejabat Amerika tidak memberikan para petugas dengan dukungan dan upaya kudeta akhirnya berantakan.
Seorang komandan militer Venezuela yang terlibat dalam perundingan rahasia ada di daftar sanksi pemerintah AS terhadap pejabat korup di Venezuela.
Komandan tersebut dan anggota keamanan Venezuela lainnya dituduh melakukan kejahatan termasuk menyiksa para kritikus, memenjarakan ratusan tahanan politik, melukai ribuan warga sipil, memperdagangkan narkoba dan bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, yang dianggap Amerika Serikat sebagai organisasi teroris.
Hubungan AS-Venezuela telah tegang selama bertahun-tahun. Duta besar negara-negara itu tidak memiliki pertukaran sejak 2010. Sejak Presiden Donald Trump berkuasa, dia telah meningkatkan sanksi terhadap pejabat-pejabat tinggi Venezuela termasuk Maduro.
Amerika Serikat telah mengambil sikap yang kuat terhadap Venezuela karena negara itu menghadapi krisis kemanusiaan dengan kekurangan pangan dan medis, mengakibatkan eksodus pengungsi yang melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Trump mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak akan mengesampingkan opsi militer. Ketegangan meningkat dengan apa yang digambarkan pemerintah Venezuela sebagai upaya pembunuhan yang gagal terhadap Maduro bulan lalu.
Pihak berwenang Venezuela menangkap seorang jenderal militer dan kolonel dan selusin orang lain sehubungan dengan insiden itu , yang termasuk ledakan dekat Maduro ketika ia memberikan pidato pada 4 Agustus. Presiden tidak terluka, tetapi tujuh tentara terluka.
Dua pejabat AS mengatakan Amerika Serikat tidak terlibat dalam upaya pembunuhan yang gagal.
KEYWORD :Maduro Venezuela AS