Minggu, 24/11/2024 02:21 WIB

Komitmen Indonesia Wujudkan Kota Layak Anak Diakui Dunia

Penunjukkan Kota Surakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan Colombo Plan, merupakan indikator suksesnya perwujudan Kota Layak Anak (KLA) di Indonesia.

Yohana Yembise merasa sangat kecewa atas kelalaian pihak sekolah dalam karnaval Hari kemedekaan RI (Foto: KPPPA)

Surakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menilai penunjukkan Kota Surakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan Colombo Plan, merupakan indikator suksesnya perwujudan Kota Layak Anak (KLA) di Indonesia. Apalagi Kota Surakarta telah mendapatkan predikat tertinggi dalam evaluasi KLA 2018, yakni KLA Utama.

“Pelaksanaan Colombo Plan dengan mengangkat tema berbagi pengalaman terbaik mengenai KLA di Kota Surakarta merupakan hal yang tepat. Kota Surakarta berdasarkan hasil evaluasi KLA 2018, memperoleh kategori tertinggi, yaitu KLA Utama,” kata Menteri Yohana pada Senin (10/9).

Menteri Yohana memaparkan, KLA merupakan perwujudan suatu kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak.

Sistem ini dilakukan melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, media dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.

“Lebih penting lagi, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen, strategi, metode, dan kerja sama antar negara-negara anggota Colombo Plan untuk memastikan pelaksanaan KLA di masing-masing negara mereka,” ujarnya.

Colombo Plan akan diselenggarakan pada 10 – 14 September 2018 mendatang. Terdapat 11 negara anggota Colombo Plan yang hadir sebagai peserta kegiatan ini, diantaranya Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Fiji, Laos, Malaysia, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka.

Dalam kegiatan ini, peserta juga akan diberi kesempatan untuk melihat secara langsung tentang bentuk-bentuk implementasi KLA di Kota Surakarta, seperti partisipasi anak oleh Forum Anak, Sekolah Ramah Anak (SRA), Puskesmas Ramah Anak (PRA), hingga Pusat Kreativitas Anak di tingkat kampung dalam bentuk Taman Cerdas.

Adapun KLA telah dirintis sejak 2006, dan pada tahun 2010 direvitalisasi untuk lebih dipercepat capaiannya dan terinternalisasi ke seluruh pelosok tanah air. Hingga Juli 2018, dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, terdapat 389 kabupaten/kota yang menginisiasi untuk mewujudkan KLA.

 

KEYWORD :

Kota Layak Anak KPPPA Yohana Yembise




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :