Bendera kebangsaan Palestina
Ankara - Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi mengakhiri program bantuan jutaan dolar yang membangun hubungan antara warga Israel dan Palestina.
Menurut laporan New York Times pada Jumat yang mengutip pejabat Amerika, bahwa langkah untuk mencegah warga Palestina, termasuk anak-anak menerima manfaat dana telah menutup saluran bantuan terakhir untuk masyarakat Palestina.
Badan AS untuk Pembangunan Internasional (USAID), Program Manajemen Konflik dan Mitigasi, dan "Kids4Peace" adalah beberapa program yang tidak akan mendapatkan dana bantuan dari Presiden Donald Trump.
"Pada dasarnya, USAID dihadapkan pada pilihan, menutup programnya dan kehilangan dana bantuan, atau tetap menjalankan programnya. Mereka memutuskan untuk mendukung program yang melibatkan Yahudi Israel dan Arab Israel," menurut Tim Rieser, staf ahli kebijakan luar negeri untuk Senator Patrick Leahy, dikutip dari New York Times.
USAID mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Saat ini tidak dapat berinteraksi dengan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza dikarenakan keputusan administrasi terkait pemberian bantuan untuk warga Palestina.
Jason Greenblatt, staf ahli Trump dan perwakilan untuk negosiasi internasional, pada Jumat membagikan artikel New York Times di Twitter.
"Baik anak-anak Palestina maupun Israel akan dirugikan, dan program-program ini kehilangan maknanya jika Otoritas Palestina tetap mengutuk sebuah rencana yang mereka sendiri belum melihatnya dan menolak untuk mencari tahu. Semoga Otoritas Palestina akan memimpin mari kita tunggu," ujar Greenblatt melalui Twitter miliknya.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Pemerintah AS pada Senin mengumumkan penutupan kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington, yang juga berfungsi sebagai kedutaan Palestina.
Aksi tersebut diambil setelah AS memotong seluruh dana bantuan untuk UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Keputusan tersebut juga datang setelah pemerintah AS bersiap untuk mengungkap sebuah rencana perdamaian Timur Tengah yang kontroversial.
Beberapa pejabat Palestina, telah menolak segala peran AS dalam proses perdamaian sejak Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tahun lalu.(aa)
KEYWORD :Palestina Amerika Serikat