Malaysia Airlanes
Moskow – Rusia mengklaim memiliki bukti baru terkait kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 lalu, yang selama ini diyakini Rusia merupakan perbuatan militer Ukraina.
Dilansir dari AFP pada Senin (17/9), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, nomor seri rudal BUK merupakan rudal yang diproduksi dan dikirim ke Ukraina pada era Uni Soviet. Namun setelah negara tersebut pecah, rudal BUK belum dikembalikan ke Rusia.
“Rudal dengan nomor urut 886847379 yang ditujukan untuk sistem rudak BUK pada 29 Desember 1986, dikirim melalui transportasi kereta api ke uni militer nomor 20152,” ujar salah seorang pejabat militer senior, Nikolai Parshin.
Parshin menambahkan, unit militer yang dimaksud dalam peryataan tersebut ialah basis militer di Ukraina. Informasi ini diklasifikasikan rahasia, sehingga luput dari perhatian publik.
“Setelah pecahnya Uni Soviet, rudal tersebut tidak dibawa ke tanah Rusia, dan dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata Ukraina,” tegasnya.
Belanda, yang memimpin penelitian atas kecelakaan tersebut menyampaikan akan mempelajari informasi terbaru dari Rusia.
“JIT (Joint Investigation Team) akan dengan sangat hari-hati mempelajari informasi yang dikeluarkan oleh Federasi Rusia hari ini,” kata JIT dalam sebuah pernyataan.
Diterjang Rudal Rusia, Rumah Sakit Kyiv Batal Direnovasi karena Terindikasi Tender Curang
Diketahui, Malaysia Airlines MH17 Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur jatuh di Donetsk, Ukraina pada 17 Juli 2014. Kejadian tersebut menewaskan 298 penumpang, sebagian besar dari mereka warga negara Belanda.
KEYWORD :Malaysia Airlines Rusia Ukraina MH17