Sabtu, 23/11/2024 11:41 WIB

Putin-Erdogan Cari Solusi Penyerbuan di Idlib

Kendati kedua pemimpin negara tersebut mengambil sisi berlawanan di Suriah selama tujuh tahun terakhir, Turki dan Rusia tetap menjadi sekutu global.

Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan bertemu di Ankara membahas pengakuan Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Newsweek)

Ankara – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu Sochi, Laut Hitam, pada Senin (17/9) kemarin, guna mencapai kesepakatan mengenai kubu pemberontak di Idlib, Suriah.

Kendati kedua pemimpin negara tersebut mengambil sisi berlawanan di Suriah selama tujuh tahun terakhir, Turki dan Rusia tetap menjadi sekutu global.

“Kami memiliki banyak masalah untuk dibicarakan, termasuk yang sulit,” kata Putin di sela-sela pertemuan di Sochi.

Erdogan juga menegaskan, pertemuan tersebut mencoba menemukan titik temu di antara kedua negara, dalam mencari solusi atas potensi pertumpahan darah di Idlib.

“Saya percaya pernyataan yang akan kami buat setelah pertemuan Sochi akan memberikan harapan baru bagi kawasan itu,” tegasnya dilansir dari AFP.

Sebelumnya, pasukan militer pemerintah Rusia yang didukung oleh Rusia berkumpul di Idlib dalam beberapa pekan terakhir. Dikhawatirkan akan ada serangan udara dan darat yang akan terjadi untuk merebut kembali benteng oposisi.

PBB dan organisasi non-pemerintah telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menimbulkan pertumpahan darah, dan bencana kemanusiaan bagi tiga juta warga Idlib.

Dalam hal ini, Turki makin mengintensifkan negosiasi dengan Rusia untuk mencegah kemungkinan serangan. Turki juga berulang kali menyerukan gencatan senjata.

KEYWORD :

Iran Turki Rusia Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :