Sabtu, 23/11/2024 20:58 WIB

10 Bulan Jadi Babysitter, Umyati Dipaksa Mesum oleh Majikan

Selama dua hari terakhir dalam sepekan, perempuan tersebut kerap dipaksa berhubungan badan dengan sang majikannya sendiri

Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: clinical advisor)

Jakarta - Tindak kejahatan seksual terhadap perempuan seolah tidak pernah ada habisnya. Tak terhitung lelaki hidung belang memanfaatkan kelemahan fisik wanita untuk melampiaskan nafsu syahwatnya.

Demikian yang Umyati binti Tolib Jama, pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Selama dua hari terakhir dalam sepekan, perempuan tersebut kerap dipaksa berhubungan badan dengan sang majikannya sendiri, Sanqur Qambar Mubarrak Almaazmi.

Namun bagi ibu satu putri ini harga diri tetap segalanya. Umyati memilih dipulangkan daripada melayani nafsu bejad sang majikan tempatnya bekerja di Sharjah, Dubai, Uni Emirat Arab. Dia rela tak digaji kendati sudah bekerja selama sepuluh bulan.

"Majikan laki-laki saya sudah mulai bertingkah aneh dalam dua minggu terahir ini. Di saat rumah keadaan kosong, isteri kerja, dan anak-anaknya sekolah, dia mulai memaksa saya untuk berbuat asusila, tapi saya melawan,” ungkap Umyati pada Kamis (20/9).

“Lebih baik dipulangkan saja ke Indonesia dari pada harus melayaninya. Apalagi sepuluh bulan bekerja di rumah ini gaji saja enggak lancar, di cicil kayak orang mau kredit barang. Terlebih, majikan perempuan nyinyirnya amit-amit cabang bayi," imbuhnya.

Kasus percobaan perkosaan dan tidak digaji sebagimana yang dialami oleh Umyati dilaporkan oleh aktivis PMI Arab Saudi Imamul Ahyar melalui Ketua Pelayanan Warga Negara Indonesia KJRI Dubai Bambang Prija Hutama.

Ahyar bersyukur, informasi yang dia kirimkan melalui pesan WhatsApp langsung direspon dengan baik oleh Bambang. Bambang, kata Ahyar, berjanji akan menindaklanjuti informasi tersebut setelah mempelajarinya terlebih dulu.

“Saya juga sangat berterima kasih kepada bapak sekaligus kakak saya yaitu bapak Dicky Yunus yang senantiasa mendukung, dan memberi saya akses ke beberapa negara penempatan PMI yang sedang menghadapi masaalah, untuk di informasikan ke pihak KBRI/KJRI setempat, agar bisa dibantu masalah mereka," tandasnya.

 

Penulis: Imamul Ahyar

KEYWORD :

PMI Migran Pelecehan Seksual




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :