Ilustrasi Kompetisi Sains Madrasah 2018 (Foto: PKS Abadijaya)
Jakarta – Sebanyak 525 siswa madrasah dari jenjang madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA) di seluruh Indonesia, akan bertarung dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2018.
Adapun kompetisi yang rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin itu, akan dilaksanakan pada 24-29 September 2018 mendatang di Provinsi Bengkulu.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Umar mengatakan, KSM merupakan ajang pembuktian siswa-siswa madrasah di bidang sains, guna meningkatkan kompetensi dan persaingan di bidang akademik.
“Kalau selama ini bersaing hanya di kelas, antara sekolah, atau antar kabupaten, ini saatnya siswa madrasah unjuk gigi di tingkat nasional. Harapannya, persaingan di bidang akademik bisa terus ditingkatkan,” kata Umar saat dihubungi Jurnas.com, pada Kamis (20/9) di Jakarta.
Sementara Staf Subdit Kesiswaan Direktorat Pendidikan Madrasah Yuyun menerangkan, ada tiga mata pelajaran yang dilombakan dalam KSM 2018. Ketiganya ialah matematika, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Untuk IPA, terdiri dari biologi, fisika, dan kimia.
“Itu untuk tingkat MTs dan MA. Untuk MI juga sama, tapi tidak ada istilah biologi, kimia, atau fisika,” jelas Yuyun.
Selain kompetisi mata pelajaran, KSM 2018 juga akan diisi dengan babak final kompetisi riset siswa. Untuk riset sendiri, telah disaring dari 623 judul di bidang sosial humaniora (soshum), sains dan teknologi (saintek), dan keagamaan yang masuk ke Kemenag menjadi 15 judul terpilih.
“Kemudian disaring lagi hingga di Bengkulu nanti ada enam besar, yang akan mempresentasikan sekaligus membuat pamflet,” lanjutnya.
Adapun babak final kompetisi riset siswa akan dihadiri oleh sejumlah juri tamu, yakni para pelaku riset yang sudah memiliki nama besar di Indonesia.
KEYWORD :Pendidikan Kemenag KSM 2018