Uang Rupiah
Jakarta – Nasib kurang mujur dialami oleh Nafisa, warga Serang, Banten. Pasalnya, perempuan yang bekerja di Damaskus, Suriah tersebut delapan tahun tidak digaji oleh majikannya.
Saat dihubungi oleh Jurnas.com, Nafisa menyerah menanti haknya yang tak kunjung dipenuhi oleh pihak majikan. Karena itu, pada pertengahan 2016 dia meninggalkan Suriah menuju Tanah Air, mengantongi janji dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang akan mengurus gaji Nafisa.
“Mereka berjanji akan mengurus seluruh gaji yang belum dibayarkan majikan selama delapan tahun bekerja, saya digaji dengan hitungan dolar, yaitu US$100 per bulan,” ungkap Nafisa pada Senin (24/9).
Nafisa menuturkan, sebelumnya ia diminta pulang oleh majikan karena konflik yang berkepanjangan di Suriah. Majikannya pun berjanji akan membayar seluruh gaji Nafisa lewat KBRI.
“Namun hingga hari ini belum ada titik terang atas hak saya,” terangnya.
Perang saudara yang mengguncang Suriah sejak 2001 belum kunjung usai. Pasukan pemerintah Bassar Al Assad yang didukung oleh Rusia dan Iran, terus melakukan upaya pembersihan dari para pemberontak.
Konflik juga memicu warga asing meninggalkan negara tersebut, tak terkecuali pekerja migran Indonesia (PMI), demi alasan keamanan.
PMI Migran Suriah