Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, sudah menjadi "kewajiban hukum" bagi semua negara mengagalkan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.
"Saya pikir itu akan menjadi sumber kebanggaan bagi negara manapun menggagalkan sanksi Amerika, karena sanksi Amerika ini adalah sanksi ilegal dan melanggar resolusi Dewan Keamanan," terang Rouhani Rouhani pada konferensi pers di New York, Rabu (26/8).
"Jadi, sudah menjadi kewajiban hukum semua negara untuk mengagagalkan sanksi Gedung Putih yang melanggar hukum ini," sambungnya.
Rouhani mengatakan, sejauh ini Iran tunduk di bawah aturan JCPOA untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Namun jika kepentingannya tidak dipenuhi, Negeri Para Mullah itu mengancam akan membubarkan kesepakan itu.
Mengenai pernyataan bersama baru-baru ini oleh 4 + 1 atas kesepakatan nuklir Iran, Rouhani mengatakan, "Jadi pernyataan ini adalah langkah maju yang sangat baik mengenai kerja sama Iran dengan lima negara untuk menyelamatkan JCPOA. Tapi, ya, kami berharap lebih dari ini. Harapannya telah jelas dibahas dalam pertemuan kami dengan pihak lain, yaitu lima negara."
"Mereka sepenuhnya sadar akan sudut pandang kami. Dan mereka telah berjanji kepada kami untuk mendorong proses ini maju selangkah demi selangkah sehingga Iran dapat memanfaatkan kepentingan yang diperlukan dalam JCPOA," tambahnya.
Menanggapi ancaman Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton yang akan menjebloskan Iran ke "neraka", jika mengganggu kepentingan AS dan Sekutunya, Rouhani mengatakan, "Kehadiran Amerika sekarang ada di Suriah sudah melawan aturan internasional."
"Pemerintah Suriah menolak dan mengutuk ini. Jadi kehadiran Amerika di Suriah adalah melanggar hukum, dan itu bukan urusan kami jika terjadi apa-apa," tambahnya.
"Kami tidak bermaksud terlibat dalam perang dengan pasukan Amerika di mana pun di kawasan ini. Kami tidak ingin menyerang pasukan AS. Kami tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan Amerika. Tak ada satupun. Tetapi kami meminta Amerika untuk bertindak sesuai dengan hukum dan untuk menghormati kedaulatan nasional negara," tegas Rouhani.
KEYWORD :Iran Amerika Serikat Hasan Rouhani Donald Trump