Sabtu, 23/11/2024 10:12 WIB

China Desak Trump Berhenti Menebar Hoaks

Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan Beijing tidak ikut campur dalam urusan internal negara-negara lain.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang (Foto: AP)

Beijing – Pemerintah China meminta Presiden Amerika Serikat (AS) berhenti menebar fitnah (hoaks). Itu disampaikan menyusul tudingan Trump yang menyebut Beijing berusaha ikut campur dalam pemilihan kongres AS mendatang.

Dalam pertemuan Dewan Keaman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, Trump menuding Beijing ikut campur tangan dalam pemilu kongres AS pada 6 November 2018, untuk membalas sikap keras Gedung Putih pada perdagangan.

"Mereka tidak ingin saya atau kami menang, karena saya adalah presiden pertama yang pernah menantang Tiongkok dalam perdagangan dan kami menang dalam perdagangan," kata Trump.

Namun, dalam jumpa pers di Beijing pada  Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan Beijing tidak ikut campur dalam urusan internal negara-negara lain.

"Kami menyarankan AS untuk menghentikan kritik dan fitnah China yang tak henti-hentinya ini," kata Geng.

"Hentikan kata-kata dan perbuatan salah yang merusak hubungan bilateral dan kepentingan dasar masyarakat kedua negara," sambungnya.

Surat kabar The Global Times yang didukung Partai Komunis China mengatakan, tudingan Trump terhadap China merupakan strategi pemilu paruh waktu Partai Republik.

Strategi itu, menurut surat kabar tersebut, tidak akan membantu Partai Republik meraih kemenangan pemilu.

Harian itu juga mengatakan, Gedung Putih perlu lebih terbuka pada partainya dan menjelaskan bahwa semakin sengit perang dagang, semakin banyak tokoh Partai Republik yang menjadi sasaran pembalasan China.

 

KEYWORD :

China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :