Sabtu, 21/12/2024 18:49 WIB

Irak Gelar Pilpres Ketiga Sejak Saddam Hussein Lengser

Ketujuh kandidat itu adalah Sardar Abdullah, Sarwa Abdul-Wahed, Abdullatif Rashid, Omar Barzanji, Barham Saleh, Fuad Hussein, Abdulkarem Abtan al-Joubori.

Pemilihan Presiden Irak (Foto: AFP)

Baghdad  -  Parlemen Irak akan memilih presiden baru untuk  kali ketiganya sejak jatuhnya rezim Saddam Hussein 2003 pada 2 Oktober mendatang.

Tujuh kandidat, termasuk seorang perempuan, bersaing untuk posisi tersebut.  Ketujuh kandidat itu adalah, Sardar Abdullah, Sarwa Abdul-Wahed, Abdullatif Rashid, Omar Barzanji, Barham Saleh, Fuad Hussein, Abdulkarem Abtan al-Joubori.

Sebanyak 31 orang mendaftarkan pencalonan mereka, namun setelah melalui penilaian pihak berwenang, hanya tujuh pendaftar yang dinyatakan memenuhi kualifikasi.

Mantan Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdi (KRG), Barham Saleh dari Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) dan Fuad Hussein dari Partai Demokrat Kurdistan (PPK) dipandang sebagai kandidat terkuat.

Terlepas dari kenyataan bahwa PUK memiliki peluang terbesar untuk menunjuk presiden sejak tahun 2005, namun partai-partai Kurdi tak kunjung menyepakati nama kandidat.

Sementara itu, PPK, ingin diikutsertakan dalam negosiasi untuk mengakhiri dominasi PUK dalam hal ini.

Presiden Jalal Talabani yang telah menjabat selama dua masa kepemimpinan dan Fuad Masum - keduanya berasal dari PUK - menduduki kursi kepresidenan setelah dipilih oleh parlemen.

"Saya menyatakan pencalonan saya untuk kepresidenan sebagai seorang politikus perempuan independen yang akan mewakili seluruh warga Irak," kata Sarwa Abdul-Wahed, satu-satunya kandidat perempuan, saat konferensi pers di Baghdad.

Dalam pemilihan presiden putaran pertama, kandidat yang memperoleh dua pertiga suara dari 329 kursi parlemen akan dipilih sebagai presiden.

Jika tak ada yang berhasil unggul di putaran pertama, dua kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan bersaing kembali di putaran kedua.

Di bawah perjanjian tidak tertulis antara kelompok-kelompok politik Irak, jabatan presiden akan diberikan ke seorang Kurdi, perdana menteri untuk seorang Muslim Syiah, dan ketua parlemen untuk seorang Muslim Sunni. (aa)

 

KEYWORD :

Iran Pilpres 2018




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :