Sabtu, 23/11/2024 05:27 WIB

Erdogan: Ribuan Teroris Berjalan Bebas di Jerman

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye teror melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)

Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Jumat malam bahwa ribuan teroris berjalan bebas di Jerman, Jumat malam (27/09).

Hal itu diungkapkan Erdogan di depan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier saat makan malam bersama. Dalam Kesempatan tersebut, Erdogan mengkritik Jerman tentang kelompok teror PKK dan Fetullah Organisasi Teroris (FETO).

"Ribuan anggota PKK, yang diakui sebagai kelompok teror oleh Uni Eropa, berjalan bebas di Jerman", ujar Erdogan dilansir AA.

Dia mengatakan, para teroris PKK melakukan demonstrasi di jalan-jalan utama Jerman dan memasang poster kepala pemimpin teror PKK yang dipenjara Abdullah Ocalan.

Erdogan mengatakan kegiatan ini dilarang menurut hukum Jerman dan bertanya: "Lalu mengapa (peristiwa) ini diizinkan?"

Presiden Turki mengatakan seorang wartawan yang dihukum lima tahun penjara di Turki telah melarikan diri ke Jerman dan diperlakukan dengan sangat hormat di Jerman.

Dia merujuk Can Dundar, mantan pemimpin redaksi harian Cumhuriyet, yang dihukum oleh pengadilan Turki untuk spionase.

Di Mungkin, 2016, Pengadilan Tinggi Pidana ke-14 di Istanbul telah menghukum Dundar dan Erdem Gul, jurnalis harian lainnya, setelah publikasi gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan senjata yang diangkut ke Suriah dalam truk milik Organisasi Intelijen Nasional Turki, juga dikenal sebagai MIT.

Orang itu belum diekstradisi ke Turki meskipun ada kesepakatan mengenai ekstradisi tahanan antara kedua negara, kata Erdogan.

"Organisasi teror FETO, sayangnya, ratusan, ribuan dari mereka berjalan bebas di Jerman," tegasnya.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye teror melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka.

KEYWORD :

Erdogan Turki Jerman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :