Presiden Iran, Rouhani tiba di bandara Mehrabad setelah mengakhiri kunjungannya ke KTT PBB di New York
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani berkelakar, Amerika Serikat (AS) tidak mencapai apa pun di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pertemuan Dewan Keamanan PBB.
"Saat Trump menyampaikan prestasinya dalam dua tahun, semua peserta menertawakannya. Media AS, mengatakan, para pemimpin dunia menertawakan Trump dan menganggap masalah ini sebagai penghinaan terhadap pemerintah AS," kata Rouhani kepada wartawan setibanya di bandara Mehrabad setelah mengakhiri kunjungannya ke KTT PBB di New York.
Rouhani menambahkan, Gedung Putih juga membuat dirinya terisolasi pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, karena negara-negara anggota (JCPOA, Red) justru mendukung kesepakatan nuklir 2015.
Pada Rabu (26/9), Presiden Donald Trump memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB. Hampir sebagian besar pidatonya mencerca Iran. Sayangnya semua negara yang duduk di dewan itu mendukung perjanjian nuklir.
Bahkan, lanjut Rouhani, para anggota dewan justru menyoroti keputusan Gedung Putih keluar dari kesepakatan 2015 yang didukung oleh resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.
"Pertemuan itu berubah menjadi pertemuan untuk mendukung JCPOA dan Trump ditinggalkan sendirian yang merupakan isolasi kedua bagi AS," kata Rouhani.
"Hari ini, AS berada dalam isolasi politik bersejarah," tambahnya.
Setelah Trump menyampaikan pidatonya dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Iran, Zarif mengatakan AS membuat dirinya semakin terisolasi, karena negara anggota jurstru mengkritik tindakan Paman Sam karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Sekali lagi, AS menyalahgunakan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hanya untuk membuat dirinya semakin terkucil karena melanggar terhadap resolusi JCPOA dan SC 2231. Biarkan dia (Trump) mempelajari kesalahannya?" kicau Zarif.
Amerika Serikat Iran PBB