Para pemenang Kompetisi Roket Air Nasional didampingi Direktur PP IPTEK, Syahrial Annas di Lapan Rumpin, Bogor, Minggu (30/09).
Jakarta - Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) pada 29-30 September sudah usai. Enam siswa terbaik dari berbagai daerah berhasil keluar sebagai juara.
Enam siswa terbaik tersebut di antaranya Navida Rahma Ramadhan (MTS Negeri 1 Pontianak), Anggi Rama Dani (SMPN 37 Bandar Lampung), Nauval Muhammad Muzaki (SMPN 1 Magelang), Irsyad Arif Firmansyah (SMPN 1 Magelang), lrgi Hilman Abdillah (MTS Khairul Ummah Jakarta), dan Muhammad Kazan Raditya (SMPN 1 Magelang).
Nantinya, para juara tersebut berkesempatan mewakili Indonesia di Kompetisi Roket Air lnternasional pada ajang Asia Pacific Space Agency Forum (APRSAF) yang tahun ini diselenggarakan di Singapura pada tanggal 2-4 November 2018 mendatang.
Anggi, siswa asal Pontianak yang berhasil keluar sebagai juara dua tak menyangka dirinya bisa menang di KRAN mengungguli teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Iya nggak nyangka gitu bisa masuk, apalagi dengan jarak yang cukup dekat (0,98). Padahal aku lihat temanku yang jaraknya dua meter lebih udah seneng banget," ujar Anggi yang saat ini baru menginjak kelas 8 kepada awak media di Lapan Rumpin, Bogor, Sabtu (30/09).
Direktur PP IPTEK, M. Syahrial Annas, menyatakan, sebelum diberangkatkan ke Singapura, enam peserta terbaik tersebut akan diberikan pelatihan terlebih dahulu, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
“Mereka merupakan juara di regional. Mereka sebelumnya telah memiliki bekal. Dan para pemenang akan kita bina lagi,” ujar Syahrial.
Pria berdarah Sulawesi itu merasa senang menyaksikan antusiasme para peserta dalam mengikuti lomba roket air tersebut, yang menurutnya semakin bertambah setiap tahunnya.
"PP IPTEK karena massanya adalah anak didik, maka kami terus membudayakan sains dan teknologi sejak usia dini biar ketertarikan anak-anak dengan sains lebih meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lapan Rumpia, Sustrisno menyambut positif kegiatan KRAN, yang dinilainya merupakan salah satu ajang untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang teknologi keantariksaan khususnya roket.
"Sebagaimana kita ketahui keantariksaan itu sangat berguna sekali menyumbang dalam program pembangunan kita," kata Sustrisno.
"Semuanya tidak lepas dari keantariksaan mulai dari transportasi, komunikasi, dll. Makanya penting mengenalkan keantariksaan sejak dini," lanjutnya.
Ia berharap nantinya negeri ini mampu mengembangkan kemandirian dalam melakukan inovasi terkait keantariksaan. Pasalnya, saat ini masih banyak kendala yang dihadapi khususnya dalam pengembangan keantariksaan.
"Tanpa kemandirian kita akan susah maju dan berkembang," pesannya.
Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut diikuti 123 peserta berumur 12-16 tahun yang berasal dari 16 wilayah di Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari 10 terbaik di daerahnya masing-masing.
Berikut daftar lengkap para juara KRAN 2018:
Juara I: Navida Rahma Ramadhan dari MTS Negeri 1 Pontianak (skor 0,88 meter).
Juara II: Anggi Rama Dani dari SMPN 37 Bandar Lampung (skor 0,98 meter).
Juara III: Nauval Muhammad Muzaki dari SMPN 1 Magelang (skor 1,21 meter).
Harapan I: Irsyad Arif Firmansyah dari SMPN 1 Magelang (skor 1,49 meter).
Harapan II: lrgi Hilman Abdillah dari MTS Khairul Ummah Jakarta (skor 1,90 meter).
Harapan III: Muhammad Kazan Raditya dari SMPN 1 Magelang (skor 2,47 meter).
KEYWORD :PP IPTEK Teknologi Roket Air Kemenristekdikti