Bendera kebangsaan Turki (Foto: Google)
Jakarta - Turki mengutuk penggunaan kekuatan Israel yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap warga sipil tak berdosa di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan melalui sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri negara tersebut
"Kami sangat mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional oleh pasukan keamanan Israel terhadap warga sipil yang tidak bersalah menggunakan hak mereka berkumpul secara damai di Gaza, yang mengakibatkan pembunuhan 7 orang dan luka lebih dari 500 orang," bunyi penyataan tersebut.
Dikatakan bahwa penggunaan kekuatan secara terus menerus oleh Israel terhadap orang-orang Palestina di wilayah-wilayah pendudukan menunjukkan sekali lagi pentingnya pelaksanaan Resolusi Majelis Umum PBB terhadap perlindungan rakyat Palestina.
"Kami menyerukan kepada semua anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab untuk menuntut memastikan pertanggungjawaban para pelaku kejahatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel dan untuk mencegah terulangnya serangan serupa di masa depan," kata pernyataan itu.
Turki akan terus menindaklanjuti masalah ini di forum internasional dan untuk berdiri di negara Palestina dan rakyat Palestina, tambahnya.
Pada hari Jumat, setidaknya tujuh orang Palestina tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka oleh tentara Israel saat mengambil bagian dalam demonstrasi yang sedang berlangsung di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.
Para pengunjuk rasa - yang telah melakukan demonstrasi sejak 30 Maret - menuntut "hak untuk kembali" ke rumah mereka di Palestina yang bersejarah dari mana mereka didorong pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan ekonomi daerah kantong itu dan merampas dua juta penduduknya dari komoditas pokok.
Menurut Departemen Kesehatan Gaza, lebih dari 180 warga Palestina telah menjadi martir - dan ribuan lainnya terluka - sejak aksi unjuk rasa dimulai sekitar enam bulan lalu.
KEYWORD :Turki Israel Gaza