Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Restu Gunawan
Jakarta – Pemerintah terus berupaya menanamkan penguatan pendidikan karakter (PPK) bagi siswa didik. Salah satu cara yang ditempuh yakni dengan menggalakkan kegiatan kesenian, yang selama ini sering dianggap hanya sebagai pelengkap di sekolah.
Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Kemdikbud) Restu Gunawan menilai, seni cukup ampuh menjadi media implementasi PPK. pasalnya, dalam seni, perbedaan agama, suku, dan ras tak mendapatkan tempat.
“Rasa percaya diri, kejujuran, dan toleransi terkandung dalam seni. Kesenian pun tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras,” kata Restu kepada awak media usai kegiatan Gelar Tari Anak di Istana Anak-anak, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada Rabu (3/10) siang.
Restu mencontohkan, ketika instrumen musik dimainkan, yang dinikmati pendengar ialah harmoni nada yang muncul. Kendati para pemainnya berasal dari agama, suku, dan bahasa yang berbeda, seluruhnya ditoleransi.
“Jadi kesenian itu sarat makna dan nilai filosofi yang perlu diajarkan dengan berbagai macam cara,” terang Restu.
Selain untuk implementasi PPK, mendekatkan siswa dengan kesenian juga berguna untuk melestarikan warisan budaya setempat, di samping pula menumbuhkan kecintaan pada budayanya sendiri.
Menurutnya, pelestarian sudah tak bisa menggunakan cara lama. Restu mengimbau pelestarian harus dikontekstualisasikan dengan dunia generasi milenial saat ini.
“Diberi roh baru supaya kontekstual dengan kekinian. Kalau dilestarikan saja akan ditinggalkan anak-anak,” katanya.
Restu menambahkan, ekspresi seni, baik sebagai manifestasi personal maupun realisasi nilai kolektif, merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat kesenian untuk menunjukkan bahwa kreasi seni selalu melakukan penyesuaian, dan transformasi di tengah perubahan sosial. Ekspresi seni tersebut harus diinkulturasikan sejak dini, sejak masa anak-anak.
“Maka untuk itulah dua dari tiga Festival Seni Pertunjukan ini yaitu Gelar Tari Anak Indonesia dan Konser Karawitan Anak Indonesia, dikhususkan sebagai usaha membangun jatidiri dan karakter bangsa sejak masa anak anak,” jelasnya.
KEYWORD :Kesenian Kemdikbud Pendidikan Karakter Kemdikbud