Presiden Turki, Tayyip Erdogan (Foto: Reuters)
Ankara - Presiden Turki Tayyip Erdogan memerintahkan menteri-menterinya untuk berhenti menggunakan layanan konsultasi dari perusahaan Amerika Serikat (AS), McKinsey.
Keputusan itu dikeluarkan setelah pihak oposisi mengkritik keras hubungan Turki dengan McKinsey.
Bulan lalu, Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, yang juga menantu Erdogan, mengumumkan, Turki memutuskan untuk bekerja dengan McKinsey sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan program ekonomi jangka menengah yang baru.
Pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kilicdaroglu pekan ini menuduh Erdogan berpihak pada perusahaan-perusahaan AS di tengah hubungan kedua negara itu sedang memanas.
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
"Orang ini (Kilicdaroglu) sedang mencoba untuk menyudutkan kami dengan mengajukan pertanyaan tentang perusahaan konsultan yang telah dibayar penuh untuk membantu manajemen ekonomi kami," kata Erdogan kepada anggota Partai AK yang berkuasa.
"Agar tidak memberinya kesempatan itu, Saya mengatakan kepada semua menteri saya untuk tidak lagi menerima konsultasi dari mereka (McKinsey)," tambahnya. (Memo)
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Turki Amerika Serikat McKinsey