Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas tiga komoditas hortikultura ke negara tetangga (Foto: Ist)
Surabaya - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman secara simbolis kembali melepas ekspor komoditas hortikultura, yakni mangga ke Singapura dan Malaysia totalnya 100 ton, benih kangkung ke China, Malaysia, dan Vietnam totalnya 800 ton dan bawang merah ke Philipina yang totalnya 800 ton.
Pelepasan ekspor dilakukan di Kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Senin (8/10).
Menteri Amran mengatakan potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat yakni tanpa impor, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.
Di 2017, ekspor pertanian mencapai Rp442 triliun, naik 24 persen dibanding 2016, sehingga berdampak pada surplusnya neraca perdagangan pertanian 2017 sebesar Rp214 triliun.
"Hari ini, kita buktikan lagi ekspor. Ada mangga dan benih sayuran juga bawang merah. Inilah tujuan yang kita bangun, online single submission. Ini perintah Bapak Presiden," kata Amran.
"Dulunya mengurus izin bisa enam bulan hingga satu tahun. Tapi hari ini bisa 1 jam. Negara kita atau pertumbuhanan ekonomi bisa bangkit karena 2 hal, yaitu ekspor dan investasi. Kita ke depan 2 hal ini kita doronh terus," tambahnya.
Dari data BPS, nilai ekspor komoditas hortikultura segar Januari sampai Juli 2018 mencapai Rp 1,22 triliun atau naik sebesar 60,5 persen dibanding periode yang tahun sebelumnya yakni hanya Rp 0,76 triliun.
Estimasi ekspor mangga 2018 sebesar 835 ton, naik enam persen dari 2017 yang hanya 790 ton. Sementara ekspor bawang merah di tahun 2018, ditargetkan 15.000 ton, yakni naik 128 persen dibandingkan 2017 yang hanya 6.588 ton.
"Ekspor mangga dari Januari sampai Juli 2018 sangat tinggi, nilainya mencapai Rp 1,85 miliar, sementara impornya hanya Rp 70,56 juta. Ini menunjukkan upaya pemerintah mendorong petani dan pelaku usaha membuahkan hasil positif, yakni ekspor terus naik," tutur Amran.
Akan hal ini, Amran optimis ke depan volume ekspor komoditas pertanian terus melonjak. Beberapa komoditas yang sudah tembus pasar ekspor yakni mangga, manggis, salak, nenas, benih, sayuran, bawang merah, tanaman hias, telur, ayam, kambing, jagung.
Karena itu, Amran meminta pihaknya untuk menambah kawasan pengembangan pertanian dan pendampingan yang intensif dari aspek hulu sampai hilir, sehingga petani mampu menghasilkan produk pangan berkualitas ekspor.
"Saya minta, agar volume bantuan mangga dan komoditas lainnya ditambah. Negara kita ini subur, masih banyak lahan yang belum dioptimalkan. Saatnya kita bangunkan, jangan biarkan lahan tidur," ujarnya.
Terkait ekspor benih sayuran, lanjut Amran, ini menunjukkan bahwa industri perbenihan dalam negeri sudah maju dan mampu bersaing dengan produk benih negara lain.
Selain kangkung, beberapa benih hortikultura yang telah diekspor yaitu benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, pare welut, semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, bayam, okra dan buncis.
"Ekspor ini bagian dari rencana ekspor 2018 sebesar 900 ton benih sayuran sehingga naik 50 persen dibandingkan 2017. Ekspor di tahun 2019, ditargetkan naik lebih tinggi lagi," tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menambahkan Kementan telah menetapkan prognosa produksi sayuran 2018 mencapai 12,9 juta ton atau naik 3,4 persen dibandingkan 2017, bawang merah 1,5 juta ton atau naik 1,5 persen dibandingkan 2017 dan produksi mangga 2,27 ton, naik 3,08 persen dari 2017.
Ada pun persyaratan ekspor buah telah memenuhi standar SPS, bebas dari lalat buah, kutu putih, dilakukan registrasi kebun, sertifikasi packing house dan perkarantinaan. Proses produksi baik mangga maupun benih sayuran dikerjakan bermitra dengan petani.
"Kementan akan terus memperluas kawasan pengembangan mangga dan benih sayuran. Bantuan untuk petani akan dikawal hingga hasilnya bisa ekspor. Kemitraan petani dengan pelaku usaha pun menjadi bagian yang dijamin Kementan. Ini penting agar petani benar-benar sejahtera dan nilai ekspor semakin tinggi," ujarnya.
KEYWORD :Kementan Andi Amran Sulaiman Suwandi Surabaya hortikultura