Amnesty International
Teheran - Amnesty International mengatakan, jika benar jurnalis dan kritikus Saudi itu dibunuh, maka insiden itu merupakan pembunuhan sewenang-wenang dan sangat meresahkan.
Direktur Riset Timur Tengah Amnesty International, Lynn Maalouf, mengatakan, hilangnya jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, sejak memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul memicu kekhawatiran.
Ia pun mendesak penyelidikan independen ke dalam kasus ini, dan mendesak agar semua pelaku kejahatan harus dibawa ke pengadilan, terlepas dari posisi mereka.
Maalouf menegaskan, pembunuhan itu merupakan ancaman besar bagi para pembela hak asasi manusia dan para pembangkang Arab Saudi di mana pun di dunia ini.
Organisasi tersebut mendesak komunitas internasional untuk tidak berdiam diri atas tindakan keras terhadap oposisi Arab dan untuk menekan Riyadh agar memberikan klarifikasi yang meyakinkan atas pembunuhan Khashoggi.
Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan pada Minggu (7/10), mayat Khashoggi ditemukan di jalan di Istanbul, Turki.
Khashoggi merupakan pengkritik keras pemerintah Saudi, terutama putra mahkota Mohammed bin Salman, dua minggu lalu setelah pidato Trump di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 25 September, Trump secara eksplisit mengatakan Washington mengharapkan negara lain (Arab Saudi) membayar dukungan militer AS.
Setelah pidato ofensif Trump, Khashoggi lalu berkicau,"Setiap saat Trump berkicau di akun Twitternya mendukung negara Arab. Tetapi kami (Arab Saudi) harus membayar dukungan AS. Lalu yang muncul dibenak saya, apakah Presiden AS mendukung perlawan kami?"
"Saya percaya bahaya terbesar mengancam negara-negara Arab dan sumber daya minyak mereka adalah Trump sendiri, karena ia melihat orang Arab sebagai sumur minyak," sambungnya. (IRNA)
KEYWORD :Amnesty International Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi