Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)
New York - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan keprihatinan atas hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi, yang terakhir terlihat mengunjungi konsulat kerajaan di Istanbul.
"Saya khawatir. Saya tidak suka mendengarnya. Semoga itu akan tertangani secepatnya," kata Trump kepada wartawan di halaman Gedung Putih ketika dia kembali dari perjalanan dengan helikopter ke Orlando, Florida, Senin (8/10).
"Saat ini tidak ada yang tahu tentang kejadian itu. Tapi ada beberapa cerita buruk yang beredar. Saya tidak menyukainya," tambah Trump.
Sebelumnya, Senator senior Republik Lindsey Graham bereaksi keras terhadap berita tersebut.
"Riyadh harus memberikan jawaban jujur," kata Graham di akun Twitter-nya, menambahkan posisinya dibagi oleh sesama Senator Bob Corker, seorang Republikan, dan Ben Cardin, seorang Demokrat.
"Kami setuju jika ada kebenaran atas tuduhan kesalahan oleh pemerintah Saudi itu akan menghancurkan hubungan AS-Saudi dan akan ada harga yang berat untuk dibayar - secara ekonomi dan sebaliknya," kata Graham.
"Nilai-nilai negara kita harus dan harus menjadi landasan kebijakan luar negeri kita dengan musuh dan sekutu sama," tambahnya.
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
Khashoggi, jurnalis dan kolumnis untuk The Washington Post, telah hilang sejak memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Polisi Turki yang menyelidiki kasus itu mengatakan bahwa 15 warga Saudi, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan memasuki konsulat di mana Khashoggi sempat ada di dalam.
Jaksa Istanbul sedang menyelidiki insiden itu, sementara konsulat mengatakan di Twitter bahwa mereka bekerja dalam koordinasi dengan pihak berwenang Turki.
Turki mengharapkan "kerja sama penuh" dari pihak berwenang Saudi dalam mencari jurnalis yang hilang. (aa)
KEYWORD :Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi Amerika Serikat