Sabtu, 23/11/2024 12:06 WIB

Setelah Lima Tahun, Warga Ethiopia Akhirnya Boleh Bekerja di Timteng

Lima tahun lalu, Ethiopia melarang warganya bepergian ke wilayah itu untuk melindungi mereka dari penganiayaan.
 

Imigran Ethiopia yang kembali dari Arab Saudi tiba di Bandara Internasional Bole Addis Ababa. (Foto: AFP)

Ethiopia - Lima tahun setelah Pemerintah Ethiopia melarang warganya ke Timur Tengah, akhirnya negara itu secara resmi membuka layanan pekerjaan di Timur Tengah mulai Rabu besok (10/10).

Menurut juru bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial Ethiopia, Assefa Yirgalem, persiapan telah dilakukan untuk memungkinkan pekerja rumah tangga Ethiopia melakukan perjalanan ke negara-negara Timur Tengah mulai besok.

Program baru akan dimulai dengan Arab Saudi, Qatar, dan Yordania - tiga negara Teluk yang menandatangani kesepakatan dengan Ethiopia - untuk memungkinkan migran bekerja secara legal.

Selama kunjungan ke Arab Saudi pada Juni, Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed berhasil membebaskan ratusan tahanan Ethiopia yang dipenjara karena berbagai pelanggaran di negara-negara Teluk.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ethiopia menyatakan larangan bepergian kepada warganya ke Timur Tengah hingga masalah terkait pekerja Ethiopia di luar negeri diatasi.

Puluhan ribu orang Ethiopia ke luar negeri setiap tahun dalam rangka mencari pekerjaan. Kelompok-kelompok hak asasi menyatakan mayoritas yang meninggalkan negara itu adalah kaum perempuan yang ingin menjadi pembantu rumah tangga di Timur Tengah.

Sebagian akhirnya menjadi korban penganiayaan fisik dan emosi serta kondisi kerja yang buruk. Sebelumnya pada tahun ini, muncul video yang kabarnya memperlihatkan seorang pembantu asal Ethiopia dianiaya di Lebanon. Korban akhirnya bunuh diri.

Para migran Ethiopia lainnya meninggal di laut, sewaktu dalam perjalanan dengan kapal-kapal penyelundup yang tak aman dengan tujuan ke Yaman atau Italia.

KEYWORD :

Ethiopia Timur Tengah Abiy Ahmed




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :